Jakarta (B2B) - Siswa Angkatan ke-9 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 2004 merilis hasil penelitian yang menyatakan korupsi di tubuh Polri sudah menyebar dari personel berpangkat terendah hingga para petinggi Polri.

Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai hasil survei Transparency Internasional Indonesia (TII) yang menyatakan Polri merupakan salah satu lembaga pemerintahan terkorup di Indonesia telah memperkuat penelitian siswa PTIK pada 2004.

"Hasil survei itu menunjukkan Polri tidak serius menyelesaikan kasus korupsi di internal. Tidak ada perbaikan secara serius dari pihak kepolisian untuk memperbaiki diri bahwa di lembaganya masih banyak korupsi. Itu belum terbenahi secara benar,” kata Bambang Widodo Umar kepada pers di Jakarta, Kamis (11/7).

Staf pengajar di Program Pascasarjana Kajian ilmu Kepolisian Universitas Indonesia (UI) menambahkan, hasil survei TII memperkuat hasil penelitian siswa PTIK angkatan ke-9 pada 2004.

“Korupsi di kepolisian itu mulai dari bawah sampai ke atas itu merupakan hubungan yang saling terkait. Kalau ini tidak diperbaiki dan sampai sekarang dikatakan termasuk tertinggi ya bisa saja terjadi seperti itu,” ungkap lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1971 yang pensiun dengan pangkat Komisaris Besar pada 2001.

Sebelumnya, survei TII menyebutkan dalam skala korupsi menurut kelembagaan di Asia Tenggara yang paling tinggi melakukan korupsi menurut responden adalah institusi Kepolisian dengan jumlah 3,9%. Kemudian, partai politik dengan jumlah 3,6% dan ketiga diisi oleh pejabat publik yang dianggap korup dengan jumlah 3,5%.

Adapun peradilan dengan jumlah 3,4%. Parlemen sendiri dianggap korup oleh 3,3% responden. Di urutan berikutnya ada bidang bisnis dengan jumlah 3,1%. Bidang kesehatan dan pendidikan dianggap korup oleh 2,9%.

Sedangkan, hasil survei Global Corruption Barometer (GBC) 2013 oleh TII menempatkan kepolisian sebagai lembaga paling korup di Indonesia yakni 4,5%. Masih dengan jumlah yang sama disusul oleh parlemen. Di urutan ketiga terkorup adalah peradilan sebesar 4,4% dan partai politik di 4,3%.