Menkop Kunjungi Sentra Batik Trusmi di Cirebon, Wakili Presiden Jokowi

Cirebon`s Trusmi Batik Center Visited by Indonesian Minister

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Menkop Kunjungi Sentra Batik Trusmi di Cirebon, Wakili Presiden Jokowi
Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mengunjungi sentra batik Trusmi di Cirebon, Jabar (Foto2: istimewa)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI melalui Kementerian Koperasi dan UKM akan mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) khususnya permodalan, promosi dan pemasaran di dalam negeri hingga ke mancanegara.

Hal itu dikemukakan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga usai mengunjungi sentra batik Trusmi di Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (14/1).

"Pasar rakyat seperti sentra batik Trusmi Cirebon ini sangat bermanfaat meningkatkan ekonomi kerakyatan, dan saya melihat semangat mereka untuk berkembang. Pemerintah siap memberikan fasilitasi mulai dari pemasaran, promosi sampai permodalan," kata Menkop Puspayoga yang berada di Cirebon, Jawa Barat mewakili Presiden RI Joko Widodo.

Menurutnya, untuk meningkatkan pemasaran batik Trusmi, kementerian akan mendukung promosi kepada buyers agar mereka dapat mengunjungi sentra batik di Cirebon. Sementara dalam permodalan, saat ini suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) sudah relatif rendah hanya sembilan persen sehingga memudahkan pengusaha UKM untuk mendapatkan pendanaan.

Dia mengakui, batik termasuk industri unggulan yang didukung 1,3 juta tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan 110 juta konsumen dengan total penjualan Rp5,9 triliun.

"Produk batik Indonesia memberi kontribusi besar pada pendapatan negara dan sebagai salah satu sumber devisa nonmigas, dengan nilai ekspor US$300 juta pada 2013 dan meningkat menjadi US$340 juta pada 2014," kata Puspayoga.

Sebagaimana diketahui, tujuan ekspor terbesar dari batik Indonesia adalah Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan.

Jakarta (B2B) - The Indonesian government through the Cooperatives and SMEs Ministry will support the development of small and medium enterprises in particular to venture capital, promotion and marketing in the country to abroad.

The remark was made by Minister of Cooperatives and SMEs, AAGN Puspayoga after visited the batik center Trusmi in Cirebon district of West Java province on Thursday (14/1).

"Batik centers is beneficial to support the community economic, and I see their passion to advance their business. The government is ready to provide facilitation such as marketing, promotion to venture capital," said Minister Puspayoga who was in Cirebon represent the President Joko Widodo.

According to him, his ministry will support promotion of batik Trusmi to the buyers so they can pay a visit to Cirebon. As for venture capital, interest rates for business credit only nine percent of the more easier for SMEs to get venture capital.

He admits, batik is Indonesia's main industryis supported by 1.3 million workers to meet the needs of 110 million consumers with total sales of 5.9 trillion rupiah.

"Indonesian batik products to contribute to state revenues, and as a source of non-oil foreign exchange, the export value of US $ 300 million in 2013 and increased to US $ 340 million in 2014,"  Puspayoga said.

As known, Indonesian batik largest export destination is the United States, Germany, Britain, Japan, and South Korea.