Ibu Ani Melayat Almarhum Ramli
First Lady Pays Condolence Visit to Ramli
Reporter : Rahmat Kartolo
Editor : Heru S Winarno
Translator : Intan Permata Sari
Jakarta (B2B) - Desainer senior, Ramli, berpulang Rabu (23/1) pukul 06.45, karena komplikasi setelah menderita kanker usus sejak 2009. Berpulangnya Ramli menjadi kehilangan besar bagi kerabat, sahabat, klien, juga mitra kerja. Karena bagi para sahabat, Ramli sudah menjadi seperti saudara sendiri.
Tak kurang dari Ibu Negara Ani Yudhoyono ikut hadir di rumah duka. Ibu Ani datang sekitar pukul 11.25 WIB dengan mobil sedan hitam bernomor polisi B 1736 RFQ. Kunjungan tersebut berlangsung selama 15 menit. Meski begitu, dirinya juga sempat mengungkapkan rasa duka atas meninggalnya desainer senior Ramli.
"Kita semua berduka dan berterima kasih semua karyanya. Harapan saya, masih banyak orang-orang yang mau melanjutkan apa yang dirintis oleh Mas Ramli, yakni mengembangkan bordir," tuturnya di rumah duka kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/1).
Ani Yudhoyono yang datang mengenakan gamis hitam serta kerudung warna senada itu juga turut menyampaikan kenangannya terhadap Ramli.
"Saya ketemu 2011 saat itu ada Bu Mien Uno. Saya sudah baca bukunya yang menceritakan kehidupan dia. Beliau merasa sangat puas dengan karyanya. Meski dalam keadaan sakit, tapi bisa merilis buku," terangnya.
Mien Uno menemani Ramli setiap hari selama Ramli dirawat di rumah sakit. Ia pun berencana menjenguk Ramli Rabu pagi, namun lima menit setelah menghubungi pihak keluarga, justru kabar duka yang ia terima. Mien Uno pun, seperti dilansir SPO, mendampingi Ramli dalam perjalanan dari Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, menuju rumah duka, jalan Semarang No 1, Menteng, Jakarta.
Pakar etiket ini setia mendampingi Ramli dalam berkarier. Mien membimbing Ramli sejak 1976 supaya desainer kelahiran 1 November 1954 itu meningkatkan kualitas desainnya. Dengan demikian, banyak orang dapat menerima hasil karyanya.
"Saya mendampingi pertama kali ketika ada show di depan ibu Tien Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah. Dulu bordir belum banyak yang mau pakai, apalagi anak muda. Saya mendampingi Ramli memasarkan bordir yang cantik," ungkapnya.
Untuk mendukung Ramli dan rancangannya, juga pengembangan bordir, Mien pun setia mendampingi perjalanan Ramli sebagai desainer. Ramli bagaikan saudara bagi Mien, yang memahami desain Ramli dan selalu tampil sebagai model untuk memeragakan busana rancangan Ramli dari tahun ke tahun.
Ramli Sarwi Gozali Kartowdijojo, begitu nama lengkap Ramli, merupakan desainer yang konsisten mengembangkan bordir. Selama 37 tahun Ramli mengolah bordir, sulam dan batik.
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pun menganugerahkan penghargaan atas dedikasi Ramli mengembangkan dan mempopulerkan kerajinan sulam di Indonesia. Juga atas jasanya berkecimpung di bidang mode dan selalu menjadikan sulam sebagai kekhasannya.
Jakarta (B2B) - Ramli, local senior designer, passed away on Wednesday (23/1) at 6.45 AM due to complication after suffering from intestinal cancer since 2009. His death is a big loss to his relatives, friends, clients, and business partners. For his friends, Ramli was like their own brother.
Ani Yudhoyono, the First Lady, also paid condolence visit to the bereaved family. She came at around 11.25 AM riding a black sedan with license plate bearing the number of B 1736 RFQ. The visit lasted for 15 minutes. Nevertheless, she expressed her sadness over the death of Ramli.
“We all sad and we appreciate his works. I hope that people would continue his works that he had begun, especially developing embroidery,” she said at the house in Menteng, Central Jakarta, on Wednesday (23/1).
Ani, who came wearing long black gown and veil also talked about her memory of Ramli.
“I met him in 2011, at that time Mien Uno was there. I have read a book about his life. He was satisfied with his works. Being sick, he still made it to launch a book,” she said.
Mien Uno accompanied Ramli during his stay in the hospital. She planned to see Ramli on Wednesday morning, but five minutes after contacting his family, she got the bad news. She went along with the body from Gading Pluit Hospital, North Jakarta, to the residence on Jalan Semarang No 1 Menteng Jakarta, as reported by SPO.
The etiquette expert loyally accompanies Ramli in his career. She taught Ramli since 1976 so that the designer, born on November 1, 1954, could increase his design quality. Hence, people would accept his products.
“I accompanied him for the first time when organizing fashion show before First Lady Tien Soeharto in Taman Mini Indonesia Indah. In the past, not many people liked to wear embroidered clothes, including young people. I went with him and popularize beautiful embroidered clothes,” she said.
To support Ramli and his design, and also development of embroidery, Mien always stood by him in his career as designer. He was like brother to her. Mien, having a deep understanding about Ramli’s design, always performed as a model to display his works from year to year.
Ramli Sarwi Gozali Kartowdijojo was a designer who consistently developing embroidery. For 37 years, he made embroidered clothes and batik clothes. National Handicraft Council awards him for his dedication in developing and popularizing embroidery in Indonesia and for his career in fashion world, as well as making embroidery as his typical style.
