Raih ICSB Presidential Award, Puspayoga Uraikan Kebijakan UKM RI di PBB
Indonesian Cooperatives and SMEs Minister Speaks at UN Headquarters
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga menjadi pembicara utama (keynote speech) RI di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS dengan menguraikan komitmen Pemerintah RI dalam pengembangan potensi usaha kecil dan menengah (UKM) yang saat ini mencapai 57 juta unit usaha atau 99% dari total unit usaha di Indonesia, menyumbang 58% pendapatan domestik bruto (PDB) dan menyediakan lapangan kerja 97,3%.
Menteri Puspayoga menguraikan keberhasilan Indonesia mengembangkan potensi UKM melalui pidato berjudul The Role of Government in Increasing Sustainability of SME di New York pada Kamis (17/6) setelah menerima penghargaan ISCB Presidential Award yang diserahkan oleh Presiden ICSB, Prof Ki-Chan Kim, karena Puspayoga dinilai berhasil mengembangkan human entrepreneurship
di Indonesia.
Puspayoga menguraikan bahwa Pemerintah RI memberikan perhatian khusus pada UKM karena terbukti tidak hanya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, juga menciptakan lapangan kerja.
“Kami memiliki pengalaman yang bagus terkait UKM ketika terjadinya penurunan ekonomi pada periode 1997 - 1998. Pertumbuhan ekonomi minus 13,6%, tapi karena UKM perlahan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 4% dalam dua tahun,” kata Puspayoga yang menyampaikan pidato bersama tujuh menteri UKM dari Amerika Serikat, Mesir, New Zealand, Korea, Argentina dan Kuwait.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Pemerintah RI menyadari pentingnya UKM dan kemudian memberikan kebijakan khusus untuk mendorong pengembangan UKM dan meningkatkan kapasitasnya menghadapi globalisasi.
“Pemerintah Indonesia membuat sejumlah kebijakan dan program khususnya debirokratisasi dan deregulasi untuk memberikan lingkungan bisnis yang kondusif. Melalui sejumlah regulasi, kemudahan berbisnis di Indonesia ditingkatkan,” kata Puspayoga.
Peluang Investasi
Menteri Puspayoga dalam kesempatan tersebut mengundang negara-negara anggota ICSB untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di sektor infrastruktur, energi, pariwisata dan kelautan.
Menurutnya, investasi asing dapat mendorong pengembangan sejumlah program UKM yang dilaksanakan oleh pemerintah seperti One Village One Product (OVOP), pengembangan kewirausahaan, kemitraan strategis dengan koperasi dan UKM, dan promosi produk di mancanegara.
"Pemerintah Indonesia juga menyediakan dukungan pembiayaan bagi UKM seperti kredit bank dengan bunga hanya 0,2 persen per bulan sebagai stimulus bagi UKM, khususnya untuk meningkatkan pembukaan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas produk untuk ekspor," kata Puspayoga.
Dalam kesempatan tersebut, Puspayoga menandatangani memoranda kesepahaman (MoU) dengan Menteri UKM Korea Selatan, Joo Young-Sup tentang kerjasama teknik di bidang pengembangan koperasi dan UKM.
Jakarta (B2B) - Indonesia's Cooperatives and SMEs Minister, AAGN Puspayoga gave a speech at the UN headquarters in New York, USA by outlining the commitment of Indonesian government developed the potential of small and medium enterprises (SMEs) which reached 57 million units or 99% of total business units in Indonesia, with contributions 58% of the gross domestic product (GDP) and provides employment of 97.3%.
Minister Puspayoga reveal the success of Indonesia developed a the potential of SMEs in speech entitled The Role of Government in Increasing Sustainability of SME in New York on Thursday (17/6) having received ICSB Presidential Award of President ICSB, Prof. Ki-Chan Kim, because Puspayoga considered succeeded in developing of human entrepreneurship in Indonesia.
Puspayoga said that the Indonesian government prioritizes the development of SMEs having proved successful driving force of economic growth and provide employment.
"We had a good experience related to SMEs when the economic downturn in 1997 - 1998. The economic growth of minus 13.6%, but because of SMEs, the Indonesian economy was able to grow to four percent in two years," said Puspayoga who spoke at the UN headquarters with SMEs ministers of the United States, Egypt, New Zealand, Korea, Argentina and Kuwait.
Based on that experience, Indonesian government recognizes the importance of SMEs, and gave specific policies to encourage the development of SMEs and increasing its capacity to face globalization.
"The Indonesian government made a number of policies and programs, especially debureaucratization and deregulation to provide a conducive business environment, through a number of regulations, and improve the ease of doing business," Puspayoga said.
Investment Opportunities
Minister Puspayoga on that occasion also invite member countries of ICSB for invest in Indonesia in the infrastructure sector, energy, tourism and marine.
According to him, foreign investment could encourage the development of SMEs program implemented by Indonesia as One Village One Product (OVOP), entrepreneurship development, strategic partnerships with cooperatives and SMEs, and the promotion of products in foreign countries.
"The Indonesian government is also providing financial support for SMEs as loans with low interest rates only 0.2 percent per month as a stimulus for SMEs, in particular job creation and improving the quality of products for export," Puspayoga said.
On the occasion, Puspayoga signed memoranda of understanding (MoU) with South Korean Minister for SMEs, Joo Young-Sup for technical cooperation in the development of cooperatives and SMEs.
