IFFINA 2014 akan Hadirkan Konsep `Hijau` di Parkir Timur Senayan

IFFINA 2014 will Present a `Green` Concept in East Parking Senayan, Jakarta

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


IFFINA 2014 akan Hadirkan Konsep `Hijau` di Parkir Timur Senayan
Menkop & UKM, Syarifudin Hasan (ke-2 kiri), Emilia Suhaemi (kiri) dan Taufik Gani (ke-2 kanan) Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) kembali menyelenggarakan International Furniture & Craft Fair Indonesia 2014 (IFFINA) di Parkir Timur Senayan, Jakarta pada 14-17 Maret 2014.

Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan mengatakan industri furniture dan kerajinan Indonesia memberi kontribusi signifikan terhadap kinerja ekspor nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa industri ini memberikan kontribusi terhadap perolehan devisa negara sebesar US$2,6 miliar, yakni US$1,8 miliar dari sektor furniture dan US$800 juta dari sektor kerajinan.

"Industri ini pun sangat strategis karena merupakan industri padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja, sekitar 4 juta penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dari industri ini, baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. Selain itu, tingginya local content membuat industri ini mampu bertahan dari terpaan krisis ekonomi," kata Syarifudin Hasan kepada pers di kantornya di Jakarta, Jumat (29/11).

Hadir pada kesempatan tersebut Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM, Emilia Suhaemi; Ketua Asmindo, M Taufik Gani dan pimpinan Asmindo lainnya.

Ketua Asmindo, Taufik Gani menambahkan, IFFINA 2014 merupakan pameran ketujuh sejak pertama kali diselenggarakan pada 2008. Berbeda dengan penyelenggaraan IFFINA tahun-tahun sebelumnya maka IFFINA 2014 akan mengusung konsep green, dengan menghadirkan ´hutan´ di tengah kota.

"Para exhibitors dan buyers akan menyaksikan suasana hutan yang hijau dan sejuk di tengah padatnya aktivitas kota metropolitan Jakarta. Asmindo sengaja mengangkat konsep ini sebagai bukti kepedulian Asmindo terhadap pelestarian lingkungan mengantisipasi maraknya isu ilegal logging yang selalu menyudutkan produk-produk kehutanan dari Indonesia," kata Taufik Gani.

Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kemenkop dan UKM, Emilia Suhaemi menambahkan, konsep green di IFFINA 2014 sejalan dengan program pemerintah, sejak 2014 mendatang maka produk-produk furniture dari kayu tujuan ekspor harus mencantumkan dokumen V-Legal, yaitu dokumen yang menunjukkan bahwa produk-produk kehutanan untuk ekspor menggunakan kayu legal.

Emilia Suhaemi menambahkan, IFFINA merupakan satu-satunya pameran furniture dan kerajinan di Indonesia yang di-endorse oleh Asian Furniture Industry Council (AFIC) dan menjadi bagian dalam siklus pameran furniture dan kerajinan di kawasan Asia Tenggara bersama negara-negara anggota ASEAN lainnya pada 2014 mendatang. Mulai dari EFE di Malaysia pada 5-9 Maret, VIFA di Vietnam (11-14 Maret), TIFF di Thailand (12-16 Maret), IFFS di Singapura (13-16 Maret), dan FAME di Filipina (14-17 Maret).

"Dalam kerangka AFIC telah disepakati pula untuk melakukan joint promotion di berbagai media massa cetak internasional guna mempromosikan siklus pameran internasional di kawasan ASEAN ini," ungkap Emilia Suhaemi.

Jakarta (B2B) - The Ministry of Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) with the Association of Indonesian Furniture and Handicraft Industry (Asmindo) will organizing again International Furniture & Craft Fair Indonesia 2014 (IFFINA) in the East Parking Senayan, Jakarta on 14 to 17 March 2014.

Syarifudin Hasan, Minister of Cooperatives and SMEs said, Indonesia handicraft and furniture industry contributes significantly to the national export performance. Central Statistics Agency (BPS) shows that these industries contribute to U.S. $ 2.6 billion for state foreign exchange, ie U.S. $ 1.8 billion of furniture and U.S. $ 800 million of the craft.

"The industry is very strategic because it is a labor-intensive industry, about 4 million people in Indonesia depend on this industry, both direct labor and indirect. Moreover, the high local content makes this industry to survive the economic crisis," Syarifudin Hasan o the press at his office in Jakarta, Friday (29/11).

Present on the occasion, Deputy Head of Marketing and Business Network Ministry of Cooperative and SMEs, Emilia Suhaemi; Chairman Asmindo, M Taufik Gani.

Taufik Gani, Chairman Asmindo added, IFFINA 2014 is the seventh exhibition since it was first held in 2008. Different with the IFFINA previous years, the 2014 will carry IFFINA green concept, by presenting a ´forest´ in Jakarta.

"The exhibitors and buyers will see green and cool atmosphere in metropolitan Jakarta. Asmindo inadvertently raised this concept as evidence Asmindo awareness, anticipation of rampant illegal logging issue that always cornering forestry products from Indonesia," Taufik Gani said.

Deputy Head of Marketing and Business Network at the Ministry of Cooperatives and SMEs, Emilia Suhaemi added IFFINA green concept in 2014 in line with the government´s program, since 2014 the products of wooden furniture for export must include the V-Legal documents, the documents indicate that forestry products for export use legal timber.

Emilia Suhaemi added, IFFINA is the only exhibition in the Indonesian furniture and handicrafts are endorsed by the Asian Furniture Industry Council (AFIC) and become part of the furniture and handicraft exhibition cycle in Southeast Asia in 2014. Start of EFE in Malaysia on March 5 to 9, VIFA in Vietnam (11-14 March), TIFF in Thailand (12-16 March), IFFS in Singapore (March 13 to 16), and FAME in the Philippines (March 14 to 17).

"Within the framework of AFIC has also agreed to do a joint promotion through an international print media in order to promote the cycle of international exhibitions in the ASEAN region," Emilia Suhaemi said.