UKM Indonesia Harus `Satu Visi, Satu Identitas, Satu Komunitas` Hadapi MEA
Indonesian SMEs Must be One Vision, One Identity, One Community to Face the MEA
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Denpasar, Bali (B2B) - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia harus menyatukan visi, identitas, dan komunitas menghadapi persaingan bebas di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai penghujung 2015 apabila tidak ingin digilas oleh pelaku UKM dari sembilan negara anggota ASEAN.
"Semangat ini harus tumbuh menghadapi MEA 2015 melalui One Vision, One Identity, One Community, karena di era ini pergerakan barang dan jasa akan semakin terbuka. Mari kita persiapkan diri sejak sekarang meningkatkan daya saing barang dan jasa maupun SDM dari pelaku UKM apabila tidak ingin digilas persaingan bebas ASEAN," kata Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga pada 'Pelatihan Pemasyarakatan Pemahaman Koperasi Gerakan Koperasi Nasional 2015' di Denpasar, Bali pada Kamis malam (10/4).
Sebelumnya, Menkop Puspayoga mengingatkan adanya tiga alasan produk-produk UKM domestik harus berorientasi ekspor. Manfaat pertama, keuntungan yang dihasilkan akan jauh lebih besar apabila diekspor.
"Kalau kita bisa ekspor, sudah pasti kita bisa aman. Apalagi kita bahan bakunya lokal, jadi tidak kena kurs dolar yang meningkat, melainkan justru menambah pemasukan dibanding jual di dalam," kata Puspayoga.
Menurutnya, ekspor merupakan strategi jitu terhadap ekspansi industri dan pasar itu sendiri. Pasalnya, produk UKM tidak akan berkembang jika hanya dipasarkan di dalam negeri.
Ketiga, dapat mengetahui perkembangan pasar bebas karena saat ini beberapa produk yang berasal dari anggota ASEAN mulai mencuri start dengan mencoba mengekspansi ke negara-negara tujuan ASEAN lainnya.
Denpasar, Indonesia (B2B) - Entrepreneurs of small and medium enterprises (SMEs) Indonesia must unite vision, identity, and community of free competition in the era of the ASEAN Economic Community (AEC) when not want crushed by SMEs from nine ASEAN member countries, according to Indonesian minister.
"This spirit must grow to face the MEA 2015 by One Vision, One Identity, One Community, because in this era of the movement of goods and services will be more open. Let us prepare ourselves from now on increasing the competitiveness of goods and services and human resources of SMEs if not wanted crushed ASEAN free competition," Indonesia Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) Minister, AAGN Puspayoga said on training cooperatives and SMEs in Denpasar, Bali on Thursday night (10/4).
Previously, Mr Puspayoga reminded there are three reasons for export-oriented products. The first benefit of exports, more profit than selling it within the country.
"Export activity is definitely beneficial. Products with domestic raw materials are not overburdened exchange rates, adding to foreign exchange," she said.
According to him, export an appropriate strategy for the expansion of industry and the market itself. Because the products of SMEs if only rely on the domestic market will be difficult to develop.
Third, can determine the development of the free market because today some products from ASEAN member countries try to expand into other ASEAN destinations.
