Mandala Finance akan Terbitkan Obligasi Rp700 Miliar
Mandala Finance to Issue Rp700 Billion Bonds
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - PT Mandala Multifinance Tbk berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp700 miliar pada 2012 depan guna memenuhi kebutuhan dana Rp1 triliun.
Sekretaris Perusahaan Mandala Finance, Mahrus mengatakan emisi obligasi berkelanjutan pertama tahap II masuk dalam rencana bisnis perseroan pada 2013 mendatang.
“Kami masih ada plafon obligasi berkelanjutan Rp1,4 triliun untuk dua tahun mendatang,” ujarnya Kamis (27/12).
Menurut dia, pada tahun depan perseroan berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp700 miliar dan sisanya baru dieksekusi pada 2014. Namun mengenai besaran obligasi masih bisa berubah tergantung kondisi pasar.”
Mahrus menambahkan, perseroan membutuhkan pendanaan sekitar Rp1 triliun untuk mendukung ekspansi pembiayaan baru hingga Rp 5 triliun. Adapun sisanya akan dipenuhi lewat pinjaman perbankan.
“Biaya dana dari obligasi masih lebih murah dibandingkan dengan pinjaman perbankan meskipun selisihnya tidak banyak,” ujarnya.
Pada pertengahan tahun ini, Mandala Finance telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I senilai Rp100 miliar. Emisi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan tawaran awal sebesar Rp500 miliar.
Jakarta (B2B) - PT Mandala Multifinance Tbk is planning to issue bonds worth Rp700 billion in 2013 to meet its Rp1 trillion fund needs.
The second stage of its shelf-registered bonds issuance is one of Mandala Finance business plans next year, said Corporate Secretary Mahrus.
“We still have Rp1.4 trillion for the next two years,” he told Thursday (12/27).
The MFIN-coded company will issue Rp700 billion bonds next year and the rest in 2014. “But, after all, it depends on market condition.”
The Company needs Rp1 trillion to support new finacncing expansion up to Rp5 trillion, and the rest from bank loan.
In the middle of this year, Mandala Finance has issued the first stage bonds issuance worth Rp100 billion, lower than the initial offer of Rp500 billion.
