Ojek Bentuk Koprerasi dan Terapkan Aplikasi Online Didukung Menteri Puspayoga
Indonesian Motorcycle Taxi in Greater Jakarta Area will Form a Cooperative
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Ribuan pengojek di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek) akan membentuk koperasi yang dinamai Koperasi Komunitas Ojek Indonesia (KOI) yang menyasar tiga provinsi: DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten sebagai pilot project, disertai penerapan aplikasi online seperti Go-Jek tanpa harus menghilangkan sistem antrian di pangkalan ojek.
Ferry Darmawan yang mewakili para pengojek mengatakan ide tersebut tercetus pada 25 Agustus 2015 dari hasil pertemuan para pengojek pangkalan dengan pendiri Museum Rekor Indonesia (Muri) Jaya Suprana, pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, dan mantan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Edi Swasono.
“Ide bermula karena kami melihat ada ketimpangan pendapatan, dan pemberitaan media massa antara pengojek pangkalan dengan pengojek online. Begitu juga dengan perhatian pemerintah terhadap para pengojek pangkalan belum memadai selama ini”, kata Ferry Darmawan dalam pertemuan dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AAGN Puspayoga di Jakarta, belum lama ini.
Menteri Puspayoga menyambut baik rencana para pengojek di Jabodetabek membentuk koperasi, yang nantinya dikelola secara profesional, bukan sekadar membentuk wadah koperasi dan dikelola oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Kami menyambut baik dan mendukung penuh rencana para pengojek membentuk koperasi, karena mereka telah membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan, dan membantu kebutuhan masyarakat terhadap transportasi alternatif," katanya.
Jakarta (B2B) - Thousands of Indonesian motorcycle taxi, locally known as the pengojek, will form a cooperative called Indonesian Ojek Community Cooperative argeting the three provinces: Jakarta, West Java and Banten as a pilot project, supported by online application such as Go-Jek without eliminating the queuing system at the base motorcycle.
Ferry Darmawan who represent the pengojek said the idea was sparked on August 25, 2015 after meeting with the founder of the Indonesian Record Museum Jaya Soeprana, marketing expert Hermawan Kartajaya, and former Chairman of the Indonesian Cooperatives Council Sri Edi Swasono.
"The idea of forming a cooperative because inequality of income, and the mass media are not balanced between conventional pengojek and Go-Jek. Government's attention to us today is still minimal, "said Ferry Darmawan in a meeting with Indonesian Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) AAGN Puspayoga in Jakarta, recently.
Minister Puspayoga supports the plan of pengojek in Greater Jakarta Area form cooperatives, which will be professionally managed, not just form cooperatives, and managed by people who are not responsible.
"We support the plan of pengojek to form cooperatives, because they have helped the government reduce poverty, and help the public demand for alternative transportation," he said.
