Indonesia jadi Rujukan JP Morgan Pasca Referendum Yunani
Greek Crisis will Spread to Other Indebted European Countries?
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
BIAYA UTANG di negara-negara pengutang terbesar di Eropa melonjak lebih tinggi pada Senin menyusul hasil referendum Yunani yang membuat gelombang kejut di seluruh dunia.
Pemilih di Yunani memanfaatkan plebisit pada Minggu untuk menolak ketentuan bailout yang ditawarkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa - yang menyeret Benua Eropa ke dalam krisis.
Analis di JP Morgan memperingatkan bahwa mata uang Yunani yang baru 'mungkin akan terdepresiasi setidaknya 50 persen pada tahun pertama setelah diluncurkan'. Negara-negara lain seperti Indonesia, Rusia dan Argentina juga mengalami devaluasi besar menyusul perubahan rezim mata uang (lihat grafik).
Bursa saham di seluruh dunia melorot deras kemarin dan euro terpukul di pasar mata uang internasional karena investor membuang aset berisiko dalam mendukung 'safe-havens' seperti Gilt Inggris, Bunds Jerman dan US Treasuries, seperti dilansir MailOnline.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pintu tetap terbuka untuk pembicaraan baru, meskipun dia memperingatkan hal itu akan menyeret Yunani pada krisis lebih 'serius, kredibel' terkait proposal baru untuk menangani krisis utang, ketika para pemimpin zona euro berkumpul untuk pertemuan darurat membahas masa depan mata uang tunggal.
Namun dia mengatakan kondisi untuk membuka kembali negosiasi 'masih belum tepat dan itu sebabnya kami menunggu untuk melihat proposal lengkap' dari pemerintahan radikal kiri Syriza yang dipimpin oleh Alexis Tsipras.
Suara penolakan dalam bahasa Yunani 'oxi' atau 'tidak' untuk penghematan telah mendorong negara mendekati kebangkrutan dengan penolakan dari zona euro dan mungkin bahkan Uni Eropa.
Nina Skero, seorang ekonom di Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis, mengatakan: "Hasil dari referendum Yunani secara substansial meningkatkan kemungkinan dari Grexit dan menempatkan zona euro di wilayah darurat."
Merujuk pada hasil obligasi Yunani berjangka sepuluh tahun - indikator kunci dari berapa banyak beban yang harus ditanggung pemerintah untuk meminjam di pasar keuangan - melonjak di atas 18% ke level tertinggi sejak 2012, sementara yield obligasi dua tahun menuju ke 50%.
Biaya patokan pinjaman selama 10 tahun di Italia, Spanyol dan Portugal juga sedikit lebih tinggi di tengah kekhawatiran bahwa krisis di Yunani bisa menyebar ke negara-negara lain. Para pemimpin Eropa akan semakin ketakutan tentang pemilu di Spanyol akhir tahun ini.
Joshua Mahony, analis pasar di perusahaan perdagangan City IG, mengatakan: "Pada akhirnya, suara untuk "oxi" bisa menjadi semacam proxy seperti untuk Spanyol, yang penduduknya telah bosan dengan pemotongan belanja dan kenaikan pajak. Apapun nasib akhir Yunani, itu bisa menyulut pihak anti-penghematan lainnya untuk mengikuti tempat lain di zona euro harus negosiasi ulang mengurangi kerasnya penghematan, atau jika Grexit akhirnya ternyata menguntungkan."
Yunani telah mengabaikan kewajiban pembayaran utang ke IMF - sehingga menjadi negara ekonomi Barat pertama yang menolak 'patuh' pada IMF.
Kondisi ini bahkan lebih genting penting dari kewajiban melunasi utang 2,5 miliar euro kepada ECB pada 20 Juli.
Kegagalan untuk memenuhi batas waktu pelunasan utang dapat mendorong bank sentral Eropa menarik semua dukungan untuk kreditor Yunani - yang mengarah pada runtuhnya sistem perbankan yang sudah rapuh dan penolakan terhadap euro.
BORROWING COSTS in Europe’s most indebted countries spiked higher yesterday as the result of the Greek referendum sent shockwaves around the world.
Voters in Greece used Sunday’s plebiscite to reject the terms of the bailout offered by the International Monetary Fund, European Central Bank and European Commission – plunging the Continent into crisis.
Analysts at JP Morgan warned that a new Greek currency ‘would probably depreciate at least 50 per cent in its first year after introduction’. Other countries such as Indonesia, Russia and Argentina also suffered huge devaluations following a change in currency regimes (see chart).
Stock markets around the world lurched lower yesterday and the euro was hammered on the international currency markets as investors dumped risky assets in favour of ‘safe-havens’ such as UK gilts, Germany bunds and US Treasuries.
German chancellor Angela Merkel said the door remained open to new talks, although she warned it is for Greece to come up with 'serious, credible' new proposals to deal with its debt crisis, as eurozone leaders gathered for an emergency summit to discuss its future in the single currency.
But she said the conditions for reopening negotiations 'are still not in place and that is why we wait to see the detailed proposals' from the radical left Syriza government led by Alexis Tsipras.
The resounding ‘oxi’ or ‘no’ to austerity has pushed the shattered country closer to ejection from the eurozone and possibly even the European Union.
Nina Skero, an economist at the Centre for Economics and Business Research, said: ‘The outcome of the Greek referendum substantially increases the chances of a Grexit and puts the eurozone in uncharted territory.’
The yield on ten-year Greek bonds – a key indicator of how much it would cost the government to borrow on the financial markets – jumped above 18 per cent to its highest level since 2012, while the yield on two-year bonds headed towards 50 per cent.
The benchmark costs of borrowing for ten years in Italy, Spain and Portugal also edged higher amid fears that the crisis in Greece could spread to other countries. European leaders are growing increasingly nervous about elections in Spain later this year.
Joshua Mahony, market analyst at City trading firm IG, said: ‘Ultimately, the vote for “oxi” could serve as a proxy for the likes of Spain, whose population has grown tired of spending cuts and tax hikes. Whatever the ultimate fate of Greece, it could be blazing a trail for other anti-austerity parties to follow elsewhere in the eurozone should renegotiation reduce the harshness of austerity, or if an eventual Grexit turns out to be beneficial.’
Greece has already missed a debt payment to the IMF – making it the first Western economy to enter ‘arrears’ with the Fund.
It faces an even more crucial payment of £2.5billion to the ECB on July 20.
Failure to meet that deadline could see the central bank withdraw all support for Greek lenders – leading to a collapse of the already fragile banking system and expulsion from the euro.
