Nyepi Diusulkan Menteri Lingkungan Hidup Berlaku Nasional
Environment Minister Proposes Nyepi Applicable Throughout Indonesia
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Kuta (B2B) - Perayaan hari raya Nyepi yang dilakukan penganut Hindu di Bali diapresiasi Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, karena berdampak baik bagi lingkungan dan seluruh warga Bali. Apabila peringatan Nyepi diberlakukan secara nasional tentu dampaknya positif bagi lingkungan sekaligus menghemat energi.
"Saya mengusulkan Nyepi bisa dilakukan secara nasional. Kendaraan bermotor berhenti beroperasi selama 24 jam. Lingkungan pun terjaga baik sekaligus hemat energi," kata Balthasar Kambuaya di sela rapat koordinasi Kementerian Lingkungan Hidup Regional Bali dan Nusra di Bali, Kamis (14/3).
Hari raya nyepi dirayakan oleh umat Hindu Bali dengan cara melakukan Catur Bratha Penyepian. Catur Bratha Penyepian terdiri dari empat macam pantangan yaitu: amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak melakukan perjalanan) dan amati lelanguan (puasa dan tidak melakukan kegiatan hiburan), seperti dilansir hindubatam.com.
Agama Hindu Bali mengajarkan, semua pantangan ini dilakukan untuk mengekang hawa nafsu dan segala keinginan jahat sehingga dicapai suatu ketenangan atau kedamaian batin. Dengan ini, pikiran manusia bisa intropeksi atas segala perbuatannya pada masa lalu, dan pada saat yang sama memupuk perbuatan yang baik untuk tahun berikutnya. Penganut Hindu Bali melakukan ritual tersebut selama satu hari penuh hari raya Nyepi.
Menurut menteri lingkungan hidup, untuk mewujudkan Nyepi berlaku nasional, menuntut kesadaran masyarakat terhadap pentingnya manfaat dari Nyepi, sehingga dapat ditiru oleh provinsi dan kabupaten maupun kota di seluruh Indonesia.
"Di Jawa Barat dikampanyekan bebas makan nasi selama sehari, ternyata bisa dilakukan. Tentunya Nyepi, untuk kepentingan lingkungan mestinya juga bisa," ungkap Balthasar.
Kuta (B2B) - Nyepi celebrations conducted Hindus in Bali appreciated Minister for Environment, Balthasar Kambuaya, because it affects both the environment and all people in Bali. If the warning Nyepi applied nationally, certainly a very positive impact on the environment as well as supporting energy savings.
"I propose Nyepi can apply nationally. Motor vehicle stop operating for 24 hours. Environment was clean while saving energy," said Balthasar Kambuaya on the sidelines of the Ministry of Environment coordination meeting in Bali, Thursday (14/3).
Catur Bratha Penyepian consists of four kinds of restrictions are: amati geni (not light a fire), amati karya (did not work), amati lelungan (not traveling) and amati lelanguan (fasting and entertainment activities), as reported hindubatam.com.
Balinese Hinduism teaches, all of abstinence is done to curb the passions and evil desires so as to achieve a calmness or peace of mind. With this, the human mind can introspect on his actions in the past, and at the same time cultivate good deeds for the following year. Balinese Hindus perform rituals during a full day of Nyepi day.
According to the minister of the environment, to realize Nyepi nationwide, demanding public awareness of the importance of the benefits of Nyepi, so it can be replicated by provinces and districts and cities throughout Indonesia.
"In West Java campaigned freely eat rice for a day, it can be done. Obviously Nyepi, for the benefit of the environment should also be," said Balthasar.
