TNI Raih Rekor MURI, Buat 10,3 Juta Lubang Biopori
Indonesian Military Won a Record as the Largest Maker of Water Catchments
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasinya mencanangkan pembuatan 10.311.981 lubang resapan biopori (LRB) yang dimulai awal Agustus 2014 pada lahan milik TNI di seluruh Indonesia. Panglima TNI Moeldoko mencanangkan untuk melanjutkan pembuatan LBP meskipun telah melampaui target untuk mengatasi dampak banjir.
"Kegiatan ini sebagai contoh sederhana yang baik, murah dan mudah untuk diterapkan di lingkungan masyarakat, karena manfaatnya besar bagi lingkungan. Kegiatan ini akan berlanjut. Saya akan memobilisasi perusahaan-perusahaan melalui program corporate social responsibility atau CSR untuk kemanusiaan dan lingkungan hidup," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat pencanangan gerakan pembuatan berjuta-juta LBP di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.
Moeldoko mengatakan, pembuatan lubang biopori ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan lahan, khususnya dalam fungsi biopori sebagai tempat peresapan air tanah. Ia yakin kegiatan yang tidak hanya dilakukan di dalam lingkungan TNI tersebut dapat mengurangi permasalahan perubahan iklim.
"Belum pernah ada angkatan bersenjata di mana pun yang melakukan aksi kemanusiaan dengan jumlah yang sangat banyak. Perlu dihormati karena paling memperhatikan lingkungan hidup," kata pendiri MURI, Jaya Suprana dalam sambutannya.
Musisi Iwan Fals yang diundang hadir pada kegiatan tersebut juga mengapresiasi upaya TNI melakukan program penyelamatan lingkungan hidup. "Ini kerja nyata untuk bumi. Terima kasih TNI," kata Iwan."
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal (TNI) M Fuad Basya menambahkan bahwa kegiatan LRB merupakan rangkaian kegiatan sosial kemasyarakatan untuk memeriahkan peringatan HUT TNI ke-69 pada 5 Oktober 2014 dengan tema ´Bersama TNI Lingkungan Sehat Rakyat Sejahtera´ yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
"Sampai hari ini, Rabu (24/9), satuan TNI yang terbanyak membuat LRB adalah Kodam III/Siliwangi sebanyak 1.346.000 LRB, Kodam VII/Wirabhuana 1.304.190 LRB, Koopsau II Makassar 1.061.941 LRB, Kodam IX/Udayana 1.046.415 LRB, Kodam I/Bukit Barisan 999.900 LRB dan Kodam IV/Diponegoro 957.409 LRB."
Jakarta (B2B) - Indonesian Military (TNI) was awarded the Indonesian Record Museum (MURI) for its achievement makes 10,311,981 water catchments or biopori to reduce the impacts of floods that began in August 2014 at the beginning of the military land across Indonesia. TNI Commander, General Moeldoko launched
continuation of these activities though have exceeded the target.
"This activity is an example of a simple, cheap and easy to implement in the community, because the major benefits for the environment. Activity will continue. I would ask private companies through corporate social responsibility or CSR for humanity and the environment," said TNI Commander General Moeldoko while launching the movement of making millions of biopori at TNI headquarters in Cilangkap, East Jakarta, on Wednesday.
Moeldoko said biopori hole is an effort to preserve the land, especially as a water catchment. He believes the activities carried out in the military land can reduce the problem of climate change.
"There has never been a military in the world who do humanitarian action with this much achievement. Noble action due attention to the environment," said founder MURI, Jaya Suprana in his speech.
The singer Iwan Fals invited to these activities also appreciate the efforts of the Indonesian military who care about the preservation of the environment. "This is the real work for the earth. Thank you the TNI."
the TNI spokesman, Major General M Fuad Basya added activities in commemoration of the 69th anniversary of the TNI on October 5, 2014 was held held simultaneously across Indonesia.
"To this day, Wednesday (09/24), the largest military unit make the biopori holes Regional Military Command III/Siliwangi total 1.346,000, Regional Military Command VII/Wirabhuana 1,304,190, Indonesian Air Force Operations Command II in Makassar 1,061,941, Regional Military Command IX/Udayana 1,046,415, Regional Military Command I/Bukit Barisan 999,900 and Regional Military Command IV/Diponegoro 957,409 LRB."
