Setya Novanto Usul Anggota DPR Dibekali Paspor Diplomatik
Indonesian House Speaker Says Parliament Members Will Have Diplomatic Passport
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pimpinan DPR meminta Pemerintah RI khususnya Kementerian Luar Negeri agar menerbitkan paspor diplomatik bagi anggota DPR RI dalam menjalankan tugas-tugas diplomasi.
"Terkait dengan peran parlemen, pimpinan DPR RI telah melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri untuk menerbitkan paspor diplomatik bagi anggota DPR RI guna memfasilitasi tugas dan misi diplomatik para anggota," kata Ketua DPR RI Setya Novanto saat pembukaan masa sidang III DPR RI di Jakarta, Senin.
Seperti dikutip dari laman resmi DPR, Setya menyatakan paspor diplomatik bagi anggota DPR merupakan terobosan baru di bidang diplomasi, dan dapat mendukung misi diplomatik Indonesia.
Dia menegaskan peran penting parlemen sebagai instrumen penting dalam diplomasi terkait dengan kebijakan luar negeri Indonesia.
"Diplomasi parlemen berperan penting untuk menjaga kepentingan nasional dan menjaga hubungan internasional," katanya lagi.
Jakarta (B2B) - The Indonesian House Speaker, Setya Novanto stated that all members of the House of Representatives, known as the DPR will have a diplomatic passport to support the Indonesian government.
"In relation with the role of parliamentary diplomacy, we have communicated with the government, especially the Ministry of Foreign Affairs, regarding the issuance of diplomatic passports to members of the House," Mr Novanto remarked during the opening of a plenary meeting here on Monday.
As quoted by DPRs official website, Mr Novanto stated that the diplomatic passports will be a new breakthrough in the field of diplomacy, and it will facilitate the tasks of the diplomatic mission.
He considered that the parliament plays an instrumental role in diplomacy with regard to Indonesias foreign policy.
"Parliamentary diplomacy is important to advance the nations interests and to manage international relations," he affirmed.
