Koperasi Karyawan jadi Perhatian Pemerintah, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Employee Cooperatives Potential to Support Economic Growth of Indonesia

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Koperasi Karyawan jadi Perhatian Pemerintah, Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Deputi Bidang Kelembagaan, Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari (ke-3 kiri) didampingi asisten deputi (Foto:B2B/Gusmiati Waris)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI memberi perhatian serius pada koperasi karyawan (Kopkar) didukung 1,58 juta anggota pada 14.252 unit Kopkar di seluruh Indonesia dengan volume usaha mencapai Rp25,3 triliun, dan Kopkar terbanyak berada di provinsi Jawa Barat sementara provinsi Maluku tergolong paling sedikit, hanya 20 unit.

"Kopkar dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mendukung perkembangan koperasi di Indonesia, dan pemerintah akan mendukung pengembangannya melalui pembinaan, pelatihan, dan membuka akses perbankan bagi 14.252 unit koperasi untuk kepentingan 1.586.611 anggotanya," kata Deputi Bidang Kelembagaan, Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari kepada pers di Jakarta pada Jumat (8/4).

Menurutnya, sebaran Kopkar sangat terkait dengan lokasi industri, misalnya di Kabupaten Karawang saat ini tercatat 280 unit Kopkar, dan 100 di antaranya secara rutin mengadakan rapat anggota tahunan (RAT).

Kendati begitu, dia tidak menampik fakta bahwa Kopkar memiliki kelemahan dari sisi manajerial, dan hal itu mendorong pihaknya memberikan bimbingan teknis, menyediakan tenaga pendamping untuk melakukan pelatihan kepada SDM pengurus Kopkar.

"Harus diakui bahwa belum semua pengurus Kopkar memiliki kompetensi dalam mengelola koperasi, mengingat sebagian besar pengurusnya adalah karyawan perusahaan," kata Choirul.

Pemerintah RI melalui Kemenkop dan UKM juga akan mendukung akses Kopkar untuk mengakses kredit perbankan, karena pekerjaan anggota Kopkar adalah karyawan sebuah perusahaan sehingga digolongkan sebagai homogen.

Jakarta (B2B) - The Indonesian government to give serious attention to employee cooperatives, called the Kopkar, who was supported by 1.58 million members at 14,252 units across Indonesia with a business volume reached 25.3 trillion rupiah, and the largest in West Java province while in Maluku province only 20 units, according to the senior official.

"The Kopkar can be a driver of economic growth while supporting the development of cooperatives in Indonesia, and government will support development of training and open access to banking to 14,252 units cooperatives for the sake of 1,586,611 members," Deputy of Institutional in Cooperatives and SMEs, Choirul Djamhari told the press here on Friday (4/8).

According to him, the cooperative of employees related to industrial locations, for example in the Karawang district currently recorded 280 cooperative units, and 100 of them regularly hold annual members' meeting (RAT).

Despite that, he did not dismiss the fact that the employee cooperative has the disadvantage of the managerial, and it encourages his party to provide technical guidance, provide facilitators to conduct training for human resources in cooperatives.

"It must be acknowledged that not all managers have the competence to manage the cooperative, since most of cooperative management has also worked as an employees of the company," Mr. Djamhari said.

The Indonesian government through the ministry will also support cooperative employees to access bank credit, because almost all cooperative members are employees of companies that are classified as homogeneous.