LPDB Akan Salurkan Dana Bergulir Rp2,35 Triliun untuk Koperasi dan UKM
Indonesian Govt Provide Capital Assistance to Cooperatives and SMEs
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kemenerian Koperasi dan UKM akan menyalurkan kembali dana bergulir sebesar Rp2,35 triliun kepada koperasi dan sektor riil.
Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Sutowo mengatakan dari Rp2,35 triliun sekitar 60% atau Rp1,41 triliun akan disalurkan kepada koperasi termasuk 564 mitra dan 104.444 UKM. Selebihnya, sekitar 40% atau Rp940 miliar disalurkan untuk sektor riil non koperasi termasuk 376 mitra dan 69.628 UKM.
"Hingga 2 April 2015, dana kelolaan LPDB-KUMKM sebesar Rp4,06 triliun. Harus diakui, dana bergulir yang kami salurkan memang tidak sebesar dana perbankan tapi cukup membantu koperasi dan UKM," kata Sutowo kepada pers usai shalat Jumat di kantor Kemenkop dan UKM di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (10/4).
Sutowo menambahkan, pihaknya juga membentuk program khusus untuk beberapa sektor, khususnya untuk mendukung kedaulatan pangan dan pengembangan energi terbarukan khususnya biogas.
"Program lainnya adalah sektor maritim dan kelautan khususnya pada pengembangan pesisir pantai, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sutowo.
Jakarta (B2B) - The Indonesian Cooperative and Small Medium Enterprises (SMEs) through a special lending institutions, known as the LPDB-KUMKM will provide loans 2.35 trillion rupiah to cooperatives and SMEs real sector.
The Director of LPDB-KUMKM Sutowo said it would provide around 60% or 1.41 trillion rupiah for the cooperative, including 564 partners and 104,444 of SMEs. The rest, about 40% or 940 billion rupiah for the real sector of non cooperative includes 376 partners and 69,628 of SMEs.
"Until 2 April 2015, the managed fund reached 4.06 trillion rupiah. It must be admitted, indeed our funds are not comparable to bank credit but enough to help cooperatives and SMEs," Sutowo told reporters after Friday prayers at the ministry office in Kuningan, South Jakarta (10/4).
He added, it also established a special program for several sectors, especially to support food sovereignty and the development of renewable energy, especially biogas.
"Another program is the maritime sector, in particular on the development of marine and coastal areas, including tourism and creative economy," he said.
