Jokowi Akui Tidak Khawatir Politisi PDIP Gagal Pimpin DPR
Joko Widodo Not Worried About New Indonesian House Speaker`s Appoinment
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Presiden terpilih Joko Widodo optimistis pengelolaan pemerintahannya akan tetap berjalan dengan baik di tengah berbagai prediksi dijegal Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendominasi pimpinan parlemen.
"Politik setiap detik bisa berubah. Tapi asal program-programnya benar-benar untuk rakyat, tidak akan ada masalah. Masa program baik untuk rakyat kok ditolak? pengalaman saya dulu di Solo dan di Jakarta tidak pernah begitu," katanya.
Jokowi menyatakan tak mengkhawatirkan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR yang berasal dari Koalisi Merah Putih, sebaliknya dia yakin pemerintahannya nanti akan berjalan dengan baik walaupun Ketua DPR tak berasal dari partainya yang menjadi pemenang Pemilu.
"Perubahan politik itu dapat terjadi setiap menit, jadi saya tidak kaget," ujar Jokowi.
Koalisi Merah Putih kompak mengusung Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI Periode 2014-2019, didampingi empat wakil ketua meliputi Fadli Zon dari Gerindra, Agus Hermanto dari Demokrat, Taufik Kurniawan dari PAN, dan Fahri Hamzah dari PKS.
PKB, Hanura, PDIP, dan Nasdem "walkout" dalam sidang paripurna yang dipimpin politisi senior Golkar Popong Otje Djunjunan itu karena dianggap tidak demokratis.
Meski demikian, Jokowi mengaku optimis hubungan antara DPR dan pemerintahannya akan berjalan dengan baik dan program-programnya tak akan dijegal.
"Ya bagus-bagus aja, terus mau diapain lagi? Pemerintah dan Dewan adalah mitra kerja," Katanya.
Jokowi sendiri menerima hal ini sebagai sebuah dinamika politik yang sudah biasa dia hadapi sejak menjadi Walikota Solo.
Jakarta (B2B) - Indonesian president`s incoming, Joko Widodo revealed that he was not worried about any implications related to the appointment of Setya Novanto as the House of Representatives (DPR) speaker despite the Golkar politician harboring a different political preference.
"Political changes can happen in our parliament every minute. Therefore, I do not feel surprised," he told journalists in response to the appointment of Setya Novanto, the Golkar politician, as the Houses speaker here on Thursday.
Joko Widodo, popularly known as Jokowi, remarked that his government would still be able to function smoothly even though the speaker of the house was not from the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP)-backed coalition of parties.
Setya Novanto, the current treasurer of the Golkar Partys central executive board, was appointed as the house speaker during a plenary session held from Wednesday evening until early Thursday.
During the plenary session, fierce debates broke out among the politicians representing the Red-and-White Coalition of political parties and their rivals from the PDIP-backed coalition.
Four deputy chairmanship posts were also filled in by the politicians representing the Red-and-White Coalition camp: Fadli Zon of Gerindra, Agus Hermanto from the Democratic Party, Taufik Kurniawan from the National Mandate Party, and Fahri Hamzah from the Prosperous Justice Party.
While the discussions related to the leadership post were going on during the plenary session, the members of parliament representing PDIP, Nasdem, National Awakening Party, and Peoples Conscience Party staged a walkout.
