Kemenkop UKM Tahun Ini Targetkan Revitalisasi 85 Pasar Tradisional

The Government This Year will Revitalize 85 Traditional Markets Across Indonesia

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kemenkop UKM Tahun Ini Targetkan Revitalisasi 85 Pasar Tradisional
Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta (kanan) dan Kabag Humas Kemenkop UK, Sudharmono (utama) dan suasana di pasar tradisional (inset) Foto2: B2B/Gusmiati Waris)

Jakarta (B2B) - Kementerian Koperasi dan UKM RI tahun ini berencana melakukan revitalisasi 85 pasar tradisional di seluruh Indonesia, yang selama ini bergelut dengan masalah internal seperti buruknya manajemen pasar, sarana dan prasarana pasar yang sangat minim, masih menjadi sapi perah untuk penerimaan retribusi, dan minimnya bantuan permodalan yang tersedia bagi pedagang pasar tradisional.

"Jika kondisi tersebut dibiarkan, ribuan bahkan jutaan pedagang kecil akan kehilangan mata pencahariannya. Pasar tradisional mungkin akan tenggelam, dan pemerintah harus menyelamatkan mereka dengan melakukan revitalisasi pasar tradisional." kata Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM I Wayan Dipta kepada pers di Jakarta pada Jumat (26/2).

Dia mengutip hasil riset AC Nielsen yang menyatakan pertumbuhan pasar modern di Indonesia mencapai 31,4% per tahun, sementara jumlah pasar tradisional justru menyusut sekitar 8% setiap tahun yang jumlahnya saat ini mencapai 13.450 unit yang menampung sekitar 12,6 juta pedagang kecil.

I Wayan Dipta mengakui pasar tradisional masih berkutat dengan permasalahan klasik seputar pengelolaan yang tidak profesional dan ketidaknyamanan berbelanja, sementara pasar modern dikelola secara profesional.

"Pasar modern dan pasar tradisional bersaing dalam pasar yang sama, yaitu pasar ritel. Hampir semua produk yang dijual di pasar tradisional seluruhnya dapat ditemui di pasar modern khususnya hypermarket", kata Wayan Dipta.

Menurutnya, program revitalisasi pasar tradisional dilakukan pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM sejak 2003, sementara pada 2014 berhasil direvitalisasi 64 pasar tradisional, dan hingga 2015 berhasil dilakukan revitalisasi 569 pasar tradisional.

Dia menambahkan, pemerintah tahun ini menargetkan untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional di daerah tertinggal dan wilayah perbatasan, sedangkan di daerah yang terkena bencana akan ada 20 pasar tradisional yang direvitalisasi.

Pasar yang akan direvitalisasi berada di Nanggroe Aceh Darussalam, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Jakarta (B2B) - The Indonesian Cooperatives and SMEs Ministry plans to revitalize 85 traditional markets across Indonesia, which has been struggling with internal problems such as poor management, facilities are minimal, are still become targets of retribution, and the lack of of venture capital assistance for traders in traditional market.

"Without revitalization, thousands and even millions of small traders will have lost their livelihoods. The traditional market has now collapsed, and the government should help to revitalize traditional markets," Deputy Production and Marketing in the ministry, I Wayan Dipta told reporters here on Friday (26/2).

He cites research of the AC Nielsen which stated modern market growth in Indonesia reached 31.4% per year, while the number of traditional market reduced by about 8% each year whose number now reaches 13,450 units for 12.6 million of small traders.

Mr Dipta recognize traditional markets shackled classic problems such unprofessional management and inconvenience of shopping, while the modern market managed professionally.

"The modern market and traditional markets to compete in the same market, namely the retail market. Almost all the products in the traditional markets can be found in the modern market," he said.

According to him, the traditional market revitalization program by the government through the ministry since 2003, while in 2014 has revitalized 64 traditional markets, and 569 traditional markets have been revitalized until 2015.

He added that the government this year targets traditional market revitalization in disadvantaged areas and border regions, while 20 traditional markets in areas affected by natural disasters will also be revitalized by the government.

Traditional markets will be revitalized located in 11 provinces from Nanggroe Aceh Darussalam, Banten, East Java, Central Borneo, North Sulawesi, Gorontalo, Southeast Sulawesi, West Sulawesi, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, Maluku, North Maluku, West Papua, and Papua.