Tolak Hitung Cepat, Prabowo Usir Lembaga Survei "Hengkang ke Antartika"

´Move to Antarctica´ Indonesian Presidential Challenger Tells Pollsters

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Tolak Hitung Cepat, Prabowo Usir Lembaga Survei "Hengkang ke Antartika"
Foto: AFP/MailOnline

PRABOWO Subianto pada Jumat mengecam lembaga survei yang ditudingnya tidak dapat dipercaya dan menyerukan mereka untuk hengkang ke Antartika sehingga mereka bisa "berbohong kepada para penguin", setelah dia menolak mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden [Pilpres] pada Rabu [17/4].

Mantan jenderal berbintang tiga yang dipecat sebagai prajurit TNI AD menolak mengakui hasil hitung cepat [quick count] dari sejumlah lembaga survei yang menyatakan bahwa Joko Widodo memenangkan Pilpres 2019 dengan selisih suara signifikan.

Hasil hitung cepat yang dilakukan lembaga survei telah lama menjadi indikator yang dapat diandalkan dalam pemilihan umum. Hasil perhitungan suara resmi baru akan diumumkan pada pertengahan Mei mendatang.

Prabowo - yang menjadi viral lantaran menolak mengakui kekalahannya - menyampaikan sejumlah retorika pada Jumat, setelah mengklaim dia adalah presiden baru Indonesia.

"Orang-orang Indonesia tidak percaya padamu," ia menggumam ke sekitar seribu pendukung di luar rumahnya di Jl Kertanegara, Jakarta.

"Sebaiknya kalian pindah ke Antartika. Kalian bisa berbohong kepada penguin."

Jumlah kerumunan massa di depan kediaman Prabowo pada Jumat tergolong kecil ketimbang aksi massa yang dilakukan para pendukung Prabowo.

"Ini adalah kemenangan rakyat. Rakyat Indonesia telah bangkit," katanya kepada orang banyak.

"Rakyat Indonesia tidak mau ditipu lagi."

Pada Kamis malam, Widodo mengatakan bahwa ia telah menerima panggilan telepon dari para pemimpin dunia untuk memberi selamat kepadanya atas hasil kemenangan dari Pilpres 2019, seraya menambahkan bahwa ia akan menunggu hasil akhir sebelum secara resmi menyatakan kemenangan.

Prabowo menuding aksi mencurangi suara pemilih dan dan memperingatkan dia akan menentang hasil Pilpres ke pengadilan.

Dia melakukan hal yang sama, gagal, setelah kalah dari Jokowi pada 2014 dan penolakannya kali ini pun bakal gagal memenangkan Pilpres 2019 seperti dikutip AFP yang dilansir MailOnline.

INDONESIA'S presidential challenger on Friday slammed pollsters as untrustworthy and said they should move to Antarctica so they could "lie to the penguins", as he refused to concede defeat in this week's election.

Firebrand ex-general Prabowo Subianto has rejected a dozen so-called quick counts that say Indonesian president Joko Widodo was re-elected Wednesday by a comfortable margin.

The counts, which are samples conducted by pollsters, have been reliable indicators in past elections. Official results are not due until next month.

Subianto -- pilloried online for his refusal to concede -- ratcheted up the rhetoric Friday, after claiming he was the Southeast Asian nation's new president.

"The people of Indonesia don´t trust you," he thundered to around a thousand supporters outside his home in the capital Jakarta.

"Maybe you can move to Antarctica. You can lie to the penguins."

Friday's crowd size was small for a city that has seen huge street protests in the past.

Subianto portrayed himself as a man of the people during the heated presidential campaign, despite his immense wealth and ties to Indonesia's corrupt Suharto dictatorship, which collapsed in 1998.

"This is a victory of the people. The Indonesian people have risen," he told the crowd.

"The Indonesian people don't want to be cheated anymore."

On Thursday evening, Widodo said that he had received phone calls from world leaders to congratulate him on the country's polls, but added that he would await final results before formally declaring victory.

Subianto has alleged voter fraud and warned he would challenge the results in court.

He did the same, unsuccessfully, after losing to Widodo in 2014 and there is little to suggest Subianto will win this latest fight.