Sirip Hiu Diburu, Internasional Kecam Indonesia Bantai Spesies Langka

The Bloodied and Butchered Sharks that Prove Indonesia is Not Protecting Rare Species

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Sirip Hiu Diburu, Internasional Kecam Indonesia Bantai Spesies Langka
Praktek pengambilan sirip hiu di beberapa daerah Indonesia menjadi sasaran kecaman pencinta hewan di mancanegara (Foto2: MailOnline)

INI ADALAH industri perikanan yang membuat kita bergidik meskipun pemerintah Indonesia mengklaim tindakan biadab tersebut telah dibatasi aktivitasnya.

Namun foto-foto yang mengerikan ini menunjukkan perdagangan sirip hiu masih berkembang di beberapa daerah seperti Indramayu, di Jawa Barat, di mana spesies yang terancam punah seperti Hiu Blackstip dan Hiu Kalimantan yang dibantai dan dijual di pasar tradisional secara terbuka.

Pengambilan sirip hiu adalah praktek pemotongan sirip hiu - kerap dilakukan ketika kapal penangkap ikan masih di tengah laut - dan membuang tubuh ikan, karena siripnya jauh lebih menguntungkan, meskipun fakta seringkali hiu masih hidup. Pengumpulan sirip hiu sebagian besar menjadi pemicu berkurangnya populasi aneka spesies hiu.

Indonesia adalah penangkap hiu terbesar di dunia, dan meskipun keputusan menteri terkait untuk status perlindungan hiu diluncurkan pada 2013, namun ketergantungan ekonomi pada bisnis perikanan ini masih tumbuh subur di beberapa daerah di Indonesia, seperti dilansir MailOnline.

IT IS A GRUESOME  industry which the Indonesian government claims to have curtailed.

But disturbing images show the shark fin trade is still flourishing in areas such as the Indramayu, on the West Java islands of Indonesia, where endangered species like the Blackstip Shark and the Borneo Shark are butchered and sold on the open market in spades.

Shark finning is the practice of cutting the shark’s fins - often while the fishing vessel is still at sea - and discarding the rest of the body, which is much less lucrative, back to the ocean, despite the fact it is often still alive. Finning is largely responsible for the decimation of many species of sharks.

Indonesia is the world’s biggest catcher of sharks, and despite a ministerial decree for shark protection status launched in 2013, the economic reliance on the trade means is still thrives in some parts of the country.