KPK: Jumlah yang Disita dari Rudi Terbesar dalam Sekali Tangkap

KPK: The Largest Confiscation from Rudi in Single Operation

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


KPK: Jumlah yang Disita dari Rudi Terbesar dalam Sekali Tangkap
Ilustrasi: liputan6.com

Jakarta (B2B) - Hasil dari operasi tangkap tangan Kepala Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini sebagai hasil tangkapan terbesar
bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan hasil tangkapan KPK adalah uang US$400 ribu, US$90 ribu, dan 127 ribu dolar Singapura, dan satu unit sepeda motor mewah BMW hitam B-3946-FT.

"Ini jumlah yang disita, yang terbesar dalam suatu operasi tangkap tangan," kata Bambang di gedung KPK, Rabu malam (14/8).

KPK Selasa malam (13/8) enam orang, hasil operasi tangkap tangan terkait dugaan suap Rudi Rubiandini, Kepala Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dari enam orang itu, tiga di antaranya diduga berhubungan langsung dengan dugaan tersebut dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Ketiganya adalah Rudi, Simon, dan Deviardi (Ardi). Mereka ditahan rumah tahanan KPK di C1 gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, dan di Guntur, Manggarai, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, rekor operasi tangkap tangan ini mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang Artalyta Suryani. Dalam operasi tangkap tangan saat itu KPK menyita uang US$ 660 ribu (Rp 6,8 miliar).

Artalyta atau Ayin adalah seorang pengusaha Indonesia yang dikenal karena keterlibatannya dalam kasus penyuapan jaksa kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Selanjutnya, Artalyta dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta dan dijatuhi vonis 5 tahun penjara pada tanggal 29 Juli 2008 atas penyuapan terhadap Ketua Tim Jaksa Penyelidik Kasus BLBI Urip Tri Gunawan.

Jakarta (B2B) - Bambang Widjojanto, deputy chairman of the Corruption Eradication Commission (KPK), says the capture of Rudi Rubiandini was the commission’s most high-profile arrest so far.

The anti-graft commission seized US$400,000, US$90,000 and S$127,000, in addition to a luxurious black BMW motorbike—topping the list of its confiscation history.

"This is the largest confiscation ever in a single operation," Bambang said yesterday.

The KPK apprehended Tuesday night six people along with Rudi Rubiandi, chief of the Upstream Oil and Gas Regulatory Task Force (SKK Migas), with three already indicted for graft.

Based on the information gathered, the three graft suspects include Rudi, Simon and Deviardi (Ardi). They are currently detained at the KPK detention center in Kuningan and Guntur, South Jakarta.

Previously, the highest record of confiscation value in a red-handed operation was that of Artalyta Suryani, with the commission seizing US$600,000 (Rp6.8 billion).

Artalyta, or Ayin, is an Indonesian tycoon known for her involvement in the Bank Indonesia Liquidity Assistance (BLBI) graft case. The Jakarta Anti-corruption Court found Ayin guilty of bribing Urip Gunawan, the head of the investigation team probing the BLBI corruption case, and sentenced her to five years in jail in 2008.