Kemenkop dan UKM Segera Terapkan 6 Kunci Sukses Pemberdayaan KUKM

Indonesian Govt Immediately Applies 6 Keys to Successful SMEs Empowerment

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kemenkop dan UKM Segera Terapkan 6 Kunci Sukses Pemberdayaan KUKM
POKJA KUMKM: Menkop UKM Teten Masduki [kanan] berbincang dengan Ketua Pokja Koperasi dan UMKM [KUMKM] Sudhamek Agung Waspodo terkait model bisnis pemberdayaan KUMKM [Foto: Humas Kemenkop UKM]

Jakarta [B2B] - Kementerian Koperasi dan UKM segera menerapkan enam kunci sukses pemberdayaan koperasi dan UKM yang menekankan pada pendekatan klaster sehingga skala ekonomi dalam usaha mudah untuk dicapai, setelah melakukan kajian untuk merancang model bisnis pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

Hal itu menjadi pembahasan utama dalam pertemuan antara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dengan Ketua Pokja Koperasi dan UMKM [KUMKM] Sudhamek Agung Waspodo di Jakarta, Senin [28/10].

Sudhamek setelah pertemuan itu mengatakan bahwa pihaknya sejak beberapa waktu lalu melakukan kajian untuk merancang model bisnis pemberdayaan KUMKM di Indonesia.

"Dalam pertemuan kami membahas tentang Six Key Success Factors disingkat KSF Pemberdayaan UMKM," katanya.

Enam KSF yang dimaksud meliputi perlunya dikeluarkan affirmative policies dalam bentuk omnibus law. Usulan ini sendiri sudah langsung direspon positif oleh Presiden RI Joko Widodo, saat melantik Teten Masduki menggantikan AAGN Puspayoga, yang disebutkan dalam prioritas ketiga yaitu UU Pemberdayaan UMKM dengan nature Omnibus Law.

Kunci sukses kedua yakni perlunya dibentuk project management office [PMO] karena ada 18 kementerian dan lembaga [K/L] yang juga ikut menangani UMKM, sehingga egosektoral harus dihilangkan melalui sistem kolaboratif tersebut.

Ketiga, perlunya dicetak local champions yang siap membangun komunitas di berbagai daerah. Maksudnya, local champions ini bisa informal leaders, bisa juga formal leaders seperti kepala desa. Sebagaimana diketahui, di Indonesia terdapat ribuan kepala desa yang mempunyai keinginan kuat untuk memberdayakan masyarakatnya.

Keempat, perlu adanya pendampingan untuk mengembangkan UMKM. Kelima, perlu dibangunnya 'knowledge hub' yang bisa diberi nama seperti SMEs University dengan kurikulum yang terdiri dari 20% teori dan 80% praktik. Kurikulum tersebut akan dibuat dalam 5 Jenjang yang bisa diambil per modul.

Keenam, perlu dibangun kemitraan antara 'usaha besar dan usaha kecil' dalam bentuk value chain-based partnership.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada kesempatan itu menekankan akan menggunakan pendekatan klaster sehingga scale of economic pelaku KUMKM mudah tercapai. 

“Kami akan mendorong startup dalam engineering dengan teknologi tinggi. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK juga akan dilibatkan agar ada sistem pembiayaan yang integral dengan pemberdayaan UMKM ini,” katanya.

Teten juga menegaskan akan segera mengambil langkah-langkah terobosan agar program tersebut dapat diwujudkan sebagai langkah yang bersifat 'quick wins'.

Jakarta [B2B] - The Indonesian government immediately implemented six keys to the success of empowering cooperatives and SMEs with a cluster approach so that the scale of the business economy is more easily achieved, after conducting a study to design a business model for the empowerment of Indonesian cooperatives and SMEs, according to the Cooperatives and SMEs Minister Teten Masduki.