Pangsa Pasar Meningkat, Volume Penjaminan Jamkrindo Syariah Capai Rp10,2 Triliun
Volume of Underwriting Indonesia`s Jamkrindo Syariah Reached 10.2 Trillion Rupiah
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Perkembangan industri halal di Indonesia seperti makanan dan minuman, kosmetik, akomodasi dan pariwisata memicu peningkatan kebutuhan akan produk keuangan syariah yang berdampak positif pada usaha penjaminan syariah, khususnya pada PT Jamkrindo Syariah, anak perusahaan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dengan volume penjaminan mencapai Rp10,2 triliun hingga kuartal ketiga 2016.
Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah, Kadar Wisnuwarman mengatakan volume Rp10,2 triliun atau naik hampir lima kali lipat dari periode sama 2015 sebesar Rp2,2 triliun, dengan penerbitan sertifikat kafalah kepada lebih dari 166.000 terjamin, dengan pencapaian imbal jasa kafalah Rp117,37 miliar.
"Jamkrindo Syariah pada kuartal ketiga 2015 hanya memberikan penjaminan kepada 17 ribu terjamin dengan pencapaian imbal jasa kafalah hampir Rp19 miliar," kata Kadar Wisnuwarman kepada pers di Jakarta pada Selasa (8/11).
Meningkatnya kebutuhan akan penjaminan syariah, aset Jamkrindo Syariah hingga September 2016 mencapai Rp351 miliar atau meningkat 31,46% ketimbang periode sama pada 2015 yang mencapai Rp267 miliar.
Menurutnya, penjaminan syariah dapat mengurangi bobot risiko dalam perhitungan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) sebesar 50% atas pembiayaan yang dijamin. Dengan berkurangnya ATMR maka capital adequate ratio (rasio kecukupan modal) perbankan akan meningkat sehingga kemampuan penyaluran pembiayaan bank menjadi lebih luas.
Jamkrindo Syariah saat ini sudah menggandeng 29 mitra kerja nasional dan daerah antara lain perbankan, lembaga keuangan non-bank, co-guarantee, co-branding, re-guarantee dan reasuransi.
Jakarta (B2B) - The development of halal industry in Indonesia such as food and beverages, cosmetics, accommodation and tourism led to increased demand for Islamic financial products have a positive impact on underwriting business of sharia, especially Jamkrindo Syariah, a subsidiary of Credit Guarantee Indonesia Corp., locally known as the Jamkrindo, with underwriting value reaches 10,2 trillion rupiah per third quarter of 2016.
President Director of Jamkrindo Syariah, Kadar Wisnuwarman said the underwriting value increased almost five-fold from the same period in 2015 amounted to 2.2 trillion rupiah, kafalah certificate issuance to more than 166,000 guaranteed, and rewards for kafalah reached 117.37 billion rupiah.
"Jamkrindo Syariah in the third quarter of 2015 only provide guarantees to 17 thousand guaranteed, and rewards for kafalah reached 19 billion rupiah," Mr Wisnuwarman told reporters here on Tuesday (11.8.16).
The increasing need for underwriting of sharia, encourages its assets in September 2016 rose to 351 billion rupiahor up 31.46% than the same period in 2015 were just 267 billion rupiah.
According to him, sharia underwriting reduce the risk in risk-weighted assets ((ATMR) of 50% on the financing guaranteed. ATMR reduction in the capital adequate ratio for banks will increase so that bank financing get better.
Jamkrindo Syariah currently has 29 national and regional partners include banks, non-bank financial institutions, co-guarantee, co-branding, re-guarantee and reinsurance.
