Braman Setyo: Pemerintah Target Penyaluran KUR 2016 Capai Rp120 Triliun
Indonesian Govt This Year Targets 120t Rupiah for People`s Business Credit
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah tahun ini menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp120 triliun atau meningkat signifikan dari 2015 yang hanya Rp30 triliun, dan sebagai tahap awal akan mengedepankan target realisasi KUR bagi perbankan sebesar Rp100 triliun dan meningkat hingga Rp120 triliun seiring bakal bertambahnya yang menyalurkan KUR.
Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan tiga bank badan usaha milik negara (BUMN) yakni Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan Bank Mandiri Tbk tetap menjadi bank penyalur utama KUR ke seluruh Indonesia.
Menurutnya, dari target Rp100 triliun maka BRI mendapatkan porsi tersebar yakni Rp67,5 triliun, Bank Mandiri Rp13 triliun, BNI Rp11,5 triliun, bank umum lainnya Rp4 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) 2,5 triliun dan lembaga keuangan nonbank Rp1,5 triliun.
"Ketiga bank BUMN tersebut akan didukung empat bank swasta yakni Bank Sinarmas Indonesia, Maybank Indonesia, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat dan BPD Nusa Tenggara Timur," kata Braman Setyo kepada pers di Jakarta belum lama ini.
Dia menambahkan, khusus kedua bank daerah sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyalurkan KUR sejak November 2015. Akan tetapi, katanya, masih ada sekitar 11 BPD lagi yang sudah mengajukan minatnya pada Juli tahun lalu dan tinggal menunggu persetujuan dari OJK.
Menurutnya, pemerintah membuka kesempatan kepada bank swasta lain namun perlu diperhatikan jumlah kredit macet (non performing loan/NPL) usaha kecil menengah harus di bawah 5% dari total kreditnya," kata Braman Setyo.
Jakarta (B2B) - The Indonesian government is targeting the distribution of people's business credit reached 120 trillion rupiah, up significantly from 2015 only 30 trillion rupiah, and the initial phase will prioritize targets the realization of the 100 trillion for banks, and increased up to 120 trillion rupiah in line will increase bank lending people's business.
The Deputy Development and Business Restructuring of Cooperatives and SMEs Ministry, Braman Setyo said three state-owned banks namely Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) and Bank Mandiri remains a major dealer banks across Indonesia.
According to him, from the target of 100 trillion rupiah, BRI will deliver 67.5 trillion rupiah, 13 trillion rupiah by Bank Mandiri, and 11.5 trillion rupiah by other commercial banks reached 4 trillion, the regional development banks 2.5 trillion rupiah, and nonbank financial institutions only 1.5 trillion rupiah.
"The three state-owned banks will be supported by four private banks namely Sinarmas Indonesia Bank, Maybank Indonesia, West Kalimantan Regional Bank and East Nusa Tenggara Regional Bank," Braman Setyo told reporters here recently.
He added that two of the regional bank has been authorized by the Financial Services Authority to channel the people's business credit since November 2015. However, there are still another 11 regional banks that have submitted a proposal in July 2015 and just waiting for approval from the authorities.
According to him, the government will give the opportunity to other private banks but need to be observed non-performing loans of small and medium businesses, and should be below 5% of total loans.
