Jakarta (B2B) - Pemerintah Indonesia menegaskan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) per Oktober 2016 mencapai Rp75 triliun dengan debitur mencapai 3,5 juta orang, sementara target penyerapan KUR hingga akhir 2016 harus mencapai Rp100 triliun, sehingga Kementerian Koperasi dan UKM masih memiliki kesempatan untuk mengejar target tersebut.

"Kita sepakat pada menteri koordinator (perekonomian) bukan pencapaiannya itu tapi kualitas pencapaian yang diutamakan, jangan sampai semua itu hanya untuk sektor perdagangan saja, tapi ada pula sektor pertanian, perikanan, peternakan dan lainnya," kata Menteri Negara Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga di Jakarta beluma lama ini.

Puspayoga mengakui bunga KUR rendah dan proses tidak bertele-tele menjadi daya tarik bagi pelaku koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUKMK) mengajukan kredit untuk pengembangan usaha, setelah Pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla menurunkan suku bunga KUR dari 22% menjadi 9%, dan tahun depan diupayakan menjadi 7%.

Menkop berharap program KUR  dapat membantu pembiayaan pelaku usaha, sedangkan bagi pemerintah dapat mendukung tercapainya percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKMK dalam rangka penanggulangan kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

"Jadi kalau satu nasabah itu menambah satu tenaga kerja, dengan Rp 75 triliun saja berarti sudah menambah 33 juta tenaga kerja," kata Puspayoga.