Jokowi yang Diinginkan Rakyat, Bukan ARB Apalagi Megawati

The People Choose Jokowi, not ARB Much Less Megawati

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Jokowi yang Diinginkan Rakyat, Bukan ARB Apalagi Megawati
Calon Presiden berikutnya? (Foto: andaka.com)

Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi pilihan publik sebagai calon presiden 2014 bersama Prabowo Subianto dari hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS), dengan elektabilitas 30,4% dan 15,7%. Bukan Aburizal Bakrie (ARB) apalagi Megawati yang hanya meraih dukungan publik 5,9% dan 1%.

"Jokowi mendapat dukungan tidak saja dari kelas menengah ke bawah, tapi juga dari kelompok kelas atas,” kata Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips J Vermonte kepada pers di Jakarta, Minggu (26/5).

Survei CSIS yang berlangsung pada 9-16 April 2013 menunjukkan dukungan tinggi dari publik kepada Jokowi ketimbang pada Ketua Umum DPP Partai Golkar, ARB yang gencar kampanye melalui stasiun tivi miliknya malahan hanya meraih 5,9%.

Penolakan publik pada tokoh lawas, mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati tercermin dari dukungan 1%. Sementara mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto malahan meraih dukungan publik 15,7%.

Vermonte mengungkapkan, hasil survei CSIS pada Januari 2012 justru menemukan Prabowo sebagai calon presiden terkuat. Namun, pada survei kali ini, dukungan masyarakat lintas sektoral terhadap Jokowi justru melampaui Prabowo. “Inilah fenomena Jokowi.”

Jakarta (B2B) - Governor of DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) back into the public option as a candidate for president in 2014, and Prabowo, a survey by the Center for Strategic and International Studies (CSIS), with electability 30.4% and 15.7% . Not Bakrie (ARB) much less Megawati just grabbed 5.9% and 1%.

"Jokowi received support not only from the lower middle class, but also from the upper classes," said Chairman of the Department of Politics and International Relations CSIS, Philips J Vermonte told reporters in Jakarta, Sunday (26/5).

CSIS survey which took place on 9-16 April 2013 showed public support for Jokowi higher than the Chairman of the Golkar Party, ARB vigorous campaign through his television station news even reached 5.9% only.

Public opposition to the old leaders, former President, and Chairman of Megawati's PDIP reflected 1% support. While the former commander of the Special Forces (Kopassus) Prabowo Subianto even reach 15.7% public support.

Vermonte revealed, CSIS survey in January 2012 actually found Prabowo as the strongest candidate. However, in this survey, cross-sectoral community support to Jokowi, even surpassed Prabowo. "This is a phenomenon Jokowi."