Rakyat Tetap Dukung Rio Haryanto Meski Gagal Capai Finish di Melbourne

Indonesians Cheer Haryanto Despite Early Australian GP Exit

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Rakyat Tetap Dukung Rio Haryanto Meski Gagal Capai Finish di Melbourne
Rio Haryanto (Foto: MailOnline)

RAKYAT bersorak dan bertepuk tangan setelah Rio Haryanto melakukan debutnya di Formula Satu (F1), Minggu pada pembukaan musim Grand Prix di Australia, meskipun pembalap F1 pertama dari Indonesia keluar lebih awal dari lintasan balap.

Pendukung Rio di seluruh Indonesia berbondong-bondong menonton bareng F1 di Melbourne, dan sebagian besar memilih ´nobar´ di pusat perbelanjaan.

Namun pembalap belia 23 tahun pada debut F1 tidak tampil maksimal - ia terpaksa meninggalkan arena balap setelah menempuh 18 dari 57 lap, dengan mobil Manor yang mengalami masalah pada kemudi setelah tabrakan pada Sabtu.

Nico Rosberg keluar sebagai pemenang pada balapan Minggu. Haryanto keluar lebih awal, namun, tidak menyurutkan semangat dari para pendukungnya.

"Dia masih belajar, tidak perlu terburu-buru," kata Fachrul Subarkah, anggota dari klub mobil, kepada AFP pada pemutaran balapan di pusat perbelanjaan di Tangerang, di luar ibukota Jakarta seperti dilansir MailOnline.

"Fakta bahwa ia adalah orang Indonesia pertama yang ikut balapan di F1 saja sudah membuat kami semua bangga."

Subarkah berada di antara ratusan pria, wanita dan anak-anak menonton balapan di mal, bersorak dan bertepuk tangan setiap kali wajah Haryanto muncul di layar lebar.

Sebelum balapan berlangsung, beberapa dari mereka berfoto narsis di sebelah replika mobil F1 Rio Haryanto.

Bahkan di kalangan pengguna media sosial Indonesia, ada sedikit tanda-tanda kekecewaan ketika ia meninggalkan balapan - namun tetap mendukung perjuangannya.

"Gagal mencapai finish, tapi saya tetap bangga padamu," kata pengguna Twitter ItoListanto 85.

Beberapa pengguna medsos mencoba menyalahkan Manor untuk debut mengecewakan Rio Haryanto, yang mengumumkan telah terjadi masalah dengan mesin.

Masalah yang dialami Rio terjadi bahkan sebelum balapan Minggu.

Ia tabrakan di jalur pit di latihan terakhir Sabtu dan menerima tiga grid penalti, mengakibatkan dia harus start paling buncit di Melbourne.

Meskipun hasil hari Minggu mengecewakan, para pendukungnya di Indonesia masih berharap Rio Haryanto dapat berbuat lebih baik di masa depan.

"Saya berharap bahwa lagu kebangsaan kami akan diperdengarkan dan dia berdiri di podium suatu hari nanti," kata Subarkah.

Rio Haryanto dan timnya menghadapi masalah dalam negosiasi panjang dengan Manor selama berbulan-bulan setelah mereka berjuang untuk menggalang dukungan keuangan yang diperlukan untuk mengamankan peluang di F1.

Ambisinya menembus F1 berhasil setelah syarat dana yang dibutuhkan telah didukung oleh pemerintah Indonesia dan perusahaan minyak milik negara, Pertamina sebagai sponsor utamanya.

INDONESIANS cheered and clapped as Rio Haryanto made his Formula One debut in Sunday´s season-opening Australian Grand Prix, despite the country´s first F1 driver making an early exit.

Fans across Indonesia flocked to public screenings of the Melbourne race, with crowds gathering at shopping malls.

But the 23-year-old´s F1 debut did not get off to a good start -- he left the race after just 18 of the 57 laps, with his Manor car experiencing driveline problems after a stoppage caused by a crash.

Nico Rosberg went on to win Sunday´s race.

Haryanto´s early exit, however, failed to dampen the exuberant spirits of his fans.

"He is still learning, there is no rush," Fachrul Subarkah, a member of a car club, told AFP at a screening of the race at a shopping mall in Tangerang, just outside the capital Jakarta.

"The fact that he is the first Indonesian who has raced in F1 makes us all proud."

Subarkah was among hundreds of men, women and children watching the race at the mall, cheering and clapping whenever Haryanto´s face appeared on the big screen.

Before the race, some took selfies next to a replica of Haryanto´s F1 car.

Even among Indonesian social media users, there was little sign of disappointment when he left the race -- only support for his efforts.

"Failed to finish, but I am still proud of you," Twitter user ItoListanto 85 said.

Some tried to blamed Manor for Haryanto´s disappointing debut, suggesting there had been problems with the engine.

Haryanto´s problems began even before Sunday´s race.

He crashed in the pit lane in final practice Saturday and received a three-place grid penalty, leaving him starting from the back of the grid in Melbourne.

Despite Sunday´s result, his countrymen are still hopeful Haryanto can do better in future.

"I hope that our national anthem will be played with him standing on the podium one day," Subarkah said.

Haryanto and his team had been locked in lengthy negotiations with Manor for months as they struggled to drum up the financial support needed to secure an F1 berth.

His campaign got across the line when funding was secured from the Indonesian government and the country´s state-owned oil company, as well as his major sponsor, Pertamina.