Presiden Duterte Ijinkan TNI Buru Abu Sayyaf Hingga Perairan Filipina
Duterte: Indonesia Can Chase Pirates into Philippine Waters
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
PRESIDEN Filipina Filipina Rodrigo Duterte memberi kesempatan kepada TNI untuk memburu perompak hingga ke perairan Filipina, dan kedua negara sepakat pembajakan adalah salah satu masalah utama kawasan.
Duterte, yang mengunjungi Jakarta, membahas pembajakan dan masalah keamanan lainnya pada Jumat dengan Presiden Indonesia Joko 'Jokowi' Widodo.
Dia mengaku menyesal karena pengiriman batubara dari Indonesia yang akan digunakan untuk pembangkit listrik Filipina harus terkendala oleh aksi pembajakan.
Apabila pasukan TNI memburu perompak dan memasuki perairan Filipina, "TNI dapat memburu mereka dan menghancurkannya," kata Duterte. "Itulah yang saya katakan kepada Presiden Jokowi. Saya bilang, ledakkan mereka."
Dia menambahkan, "Tapi mungkin jika ada hiu di sekitar perairan, sebaiknya para pembajak dijadikan santapan hiu."
Sembilan orang Indonesia di antara 16 sandera asing saat ini ditahan oleh kelompok ekstrimis Muslim Abu Sayyaf di Filipina selatan, di mana pemberontakan separatis Muslim telah berlangsung selama beberapa dekade.
Pada Mei, Indonesia, Malaysia dan Filipina sepakat untuk melakukan patroli terkoordinasi setelah serangkaian penculikan dan serangan pembajakan yang menggerogoti perdagangan di Laut Sulawesi, seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.
PHILIPPINE President Rodrigo Duterte gave Indonesian forces the right to pursue pirates into Philippine waters, saying piracy is one of the main problems between the two countries.
Duterte, who is visiting Jakarta, discussed piracy and other security issues on Friday with Indonesian President Joko "Jokowi" Widodo.
He said he was sorry that even shipments of coal from Indonesia destined for Philippine power plants are being affected by piracy.
If Indonesian forces are chasing pirates and they enter Philippine waters, "they can go ahead and blast them off," Duterte said. "That's my word actually with Widodo. I said, 'blow them up.'"
He added, "But maybe if there are sharks around, then we can just feed them to the sharks."
Nine Indonesians are among 16 foreign hostages currently being held by the Muslim extremist group Abu Sayyaf in the southern Philippines, where Muslim separatist rebellions have raged for decades.
In May, Indonesia, Malaysia and the Philippines agreed to carry out coordinated patrols following a series of kidnappings and piracy attacks that undermined commerce in the Celebes Sea, where their sea borders overlap.
