IPW: Tahanan Kabur karena Polri tidak Serius Awasi Pelaku Kriminal
IPW: Prisoners Escape because the Police Did not Serious Watch Criminals
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Indonesia Police Watch (IPW) menilai kaburnya 93 tahanan dari kantor polisi selama 2012, menunjukkan ketidakseriusan Polri dalam mengawasi para pelaku kriminal itu.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat tahanan mudah kabur dari tahanan polisi. Sebagian besar tahanan kabur, kabur akibat keteledoran petugas jaga.
"Berdasarkan catatan IPW, ada tujuh kasus, yang disebabkan ketiadaan penjagaan dari petugas. Selain itu, keterlibatan aparat yang bertugas juga menjadi salah satu penyebab kaburnya para tahanan. Faktor sistem pengamanan juga turut menentukan di sini," kata Neta S Pane melalui pernyataan tertulisnya, Senin (24/12).
Berdasar data IPW, Polda Sumatra Utara merupakan kepolisian daerah yang paling banyak kasus tahanan kabur selama tahun ini. Ada tujuh kasus pelarian tahanan di wilayah hukum Polda Sumut, dengan jumlah tahanan yang kabur, 37 orang.
"Ranking kedua adalah Polda Metro Jaya ada 13 tahanan yang kabur dan di wilayah hukum Polda Sulsel ada 10 tahanan yang kabur," ungkap Neta.
Salah satu kasus kaburnya tahanan yang paling menonjol terjadi Selasa, 6 November 2012 siang. Pada saat itu, seorang tahanan teroris, Roki Aprisdianto (29) melarikan diri dari Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Roki kabur dengan menyamar sebagai perempuan bercadar saat jam besuk tahanan.
Jakarta (B2B) - Indonesia Police Watch (IPW) assessed 93 inmates escape from the police station during 2012, shows police not serious criminals in overseeing it.
Chairman of the Presidium of the IPW, Neta S Pane said there are a number of factors that make the easy prisoners escaped from police custody. Most of the prisoners escape, a result carelessness guard.
"Based on the record IPW, there were seven cases, due to lack of maintenance of the officers. Addition, the involvement of officials in charge also be one cause of the escape of the prisoners. factor also contribute to determine the security system here," said Neta S Pane with a statement Monday (24/12).
"Ranking second is the Jakarta Police there are 13 prisoners who escaped and in the jurisdiction of South Sulawesi Police there are 10 prisoners who escaped," said Neta.
"Ranking second is the Jakarta Police there are 13 prisoners who escaped and in the jurisdiction of South Sulawesi Police there are 10 prisoners who escaped," said Neta.
One of the cases most prominent prisoner escape occurred Tuesday, November 6, 2012 afternoon. At that time, a terrorist detainee, Roki Aprisdianto (29) escaped from Prison Drug Jakarta Police. Roki escape disguised as a woman wearing a burqa while visiting hours detention.
