Tambang Ilegal, Kapolri Tegaskan Masih Terus Mencari Ismail Bolong

National Police Chief Affirms Still Looking for Ismail Bolong

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Tambang Ilegal, Kapolri Tegaskan Masih Terus Mencari Ismail Bolong
TAMBANG ILEGAL: Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu.

Jakarta [B2B] - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Bareskrim Polri masih terus melakukan pencarian terhadap Ismail Bolong terkait kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur [Kaltim].

"Bareskrim dari Dittipidter dan Polda Kaltim saat ini masih terus melakukan pencarian," ujar Sigit di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat [2/12].

Sigit mengatakan, polisi sudah memeriksa keluarga dari Ismail Bolong sebagai saksi. Ia pun berharap akan ada proses dari hasil pemeriksaan tersebut.

"Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan terhadap keluarga, saya kira mungkin ada progres selanjutnya," ujarnya.

Sebelumnya, Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap anak dan istri dari mantan anggota Polres Samarindah terkait kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Sementara itu, Ismail Bolong dua kali mangkir panggilan polisi terkait dugaan tambang Ilegal di Kalimantan Timur. Bareskrim Polri akan menjemput paksa Ismail Bolong jika tidak memenuhi panggilan selanjutnya.

Jakarta [B2B] - National Police Chief Gen. Listyo Sigit Prabowo revealed that the National Police´s Criminal Investigation Unit was still searching for Ismail Bolong regarding the illegal mining case in East Kalimantan [East Kalimantan].

"Bareskrim from Dittipidter and the East Kalimantan Police are still continuing their search," said Sigit at the DPR Building, Senayan, Central Jakarta, Friday [2/12].

Sigit said the police had examined Ismail Bolong´s family as witnesses. He also hopes that there will be a process based on the results of the examination.

"Yesterday an examination was carried out on the family, I think there might be further progress," he said.

Previously, Bareskrim Polri had examined the children and wife of a former member of the Samarinda Police in relation to an illegal mining case in East Kalimantan.