2 Pemeran Video Syur Wanita Kebaya Merah Ditangkap Polisi

Police Detain Two Perpetrators Of A Red Kebaya Woman´s Exciting Video

Reporter : Roni Said
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


2 Pemeran Video Syur Wanita Kebaya Merah Ditangkap Polisi
JEJAK DIGITAL: Video syur wanita berkebaya merah yang saat ini sedang viral di media sosial.

Surabaya, Jatim [B2B] - Polda Jawa Timur berhasil mengamankan dua pemeran konten video porno ‘wanita kebaya merah’ dan juga laki-laki bertopeng yang videonya tersebar dan viral di media sosial.

"Memang benar tadi malam dua pelaku yang diduga pemeran video konten kebaya merah berhail kita amankan, antara lain seorang pria berinisial ACS asal Surabaya dan AH asal Malang. Adapun penangkapan dilakukan di Medokan Surabaya," ujar Kombes Pol Farman.

Lebih lanjut Kombes Pol Farman mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih mendalami motif para pelaku membuat dan menyebarkan konten tersebut.

Terkait kabar bahwa video tersebut dibuat dan sempat viral di Bali, Kombes Pol Farman membantah. Dia menegaskan bahwa video tersebut dibuat di Surabaya, namun karena pakaian yang digunakan adalah kebaya adat, maka masyarakat menduga itu di Bali.

"Dilakukan di Surabaya di daerah Gubeng, kamar yang digunakan memang benar-benar berada di hotel tersebut dan kita sudah melakukan pengecekan," ujarnya.

Sebelumnya beredar videp porno seorang wanita menggunakan kebaya warna merah beradegan intim dengan seorang pria yang mengenakan topeng. Video tersebut pun viral di media sosial.

Surabaya, Jatim [B2B] - The East Java Regional Police managed to secure two cast of pornographic video content ´red kebaya woman´ and also a masked man whose videos were spread and viral on social media.

"It is true that last night two actors suspected of playing the video containing the red kebaya content were successfully arrested, including a man with the initials ACS from Surabaya and AH from Malang. The arrests were made in Medokan Surabaya," said Kombes Pol Farman.

Furthermore, Kombes Pol Farman said that his party is currently still exploring the motives of the perpetrators to create and distribute the content.

Regarding the news that the video was made and had gone viral in Bali, Kombes Pol Farman denied it. He emphasized that the video was made in Surabaya, but because the clothes used were traditional kebayas, people assumed it was in Bali.