FIFA Ancam Indonesia Ikuti Kompetisi Internasional
FIFA Threatens to Suspend Indonesia Amid Row
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
ORGANISASI sepak bola dunia (FIFA) memerintahkan pemerintah Indonesia untuk mencabut keputusannya untuk membekukan semua kegiatan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) sejak bulan lalu atau Indonesia menghadapi ancaman pembekuan dari FIFA.
Ultimatum FIFA menyikapi kekisruhan di sepak bola Indonesia akibat dibekukannya PSSI pada April lalu, yang mengakibatkan penghentian liga utama di Indonesia karena adanya dualisme penyelenggara liga utama di Indonesia.
Pemerintah RI melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kemudian membekukan semua kegiatan PSSI, dan mengatakan sedang menyiapkan pengurus organisasi transisi sebagai langkah menuju pengurus PSSI.
FIFA mendukung PSSI, yang menegaskan tetap bertanggung jawab atas sepak bola di Indonesia karena pemerintah tidak memiliki wewenang untuk ikut campur, dan Sekjen FIFA Jerome Valcke kini menuntut agar pemerintah mencabut ketentuan membekukan PSSI.
Dalam sebuah surat yang dikutip secara luas oleh media, Valcke mengatakan tindakan pemerintah melanggar ketentuan FIFA yang menyatakan bahwa semua asosiasi sepak bola harus mengelola kegiatannya secara mandiri, tanpa pengaruh dari pihak ketiga, seperti dilansir MailOnline.
FIFA mengancam apabila pemerintah tidak memenuhi tuntutan FIFA hingga 29 Mei "kami tidak memiliki pilihan lain dan sesuai ketentuan FIFA akan segera memberlakukan pembekuan," bunyi surat tersebut.
PSSI menegaskan bahwa pihaknya telah menerima surat FIFA pada Senin, dan Selasa berusaha untuk menyerahkannya kepada Menpora Imam Nahrawi, tetapi menteri belum menerimanya.
Ketua PSSI La Nyala Mattalitti memperingatkan bahwa larangan FIFA berarti Indonesia dilarang terlibat kompetisi sepak bola internasional termasuk SEA Games pada Juni dan Piala Konfederasi Sepak Bola Asia.
Meskipun dsuspensi, PSSI berusaha untuk memulai kompetisi liga, Indonesian Super League, pada akhir April tetapi gagal untuk melakukannya setelah polisi menolak untuk mengeluarkan izin pertandingan.
Suspensi akan menjadi kemunduran besar bagi sepak bola Indonesia, yang baru saja pulih dari perseteruan lama antara PSSI dan asosiasi yang memisahkan diri yang menyebabkan terciptanya dua liga.
FIFA HAS ORDERED the Indonesian government to revoke its decision to freeze all activities of the country's football association by the end of the month or face suspension from international football.
The ultimatum was the latest twist in a row that erupted in April when the association, the PSSI, halted the country's top-flight league due to a disagreement with the sports ministry over the participation of two clubs.
The ministry then froze all activities of the PSSI, and said it was setting up a transitional body as a step towards replacing the association.
FIFA has backed the PSSI, which insists it remains in charge of football in Indonesia as the government has no authority, and the world governing body's secretary general Jerome Valcke has now demanded that Jakarta revoke its move.
In a letter cited widely by local media, Valcke said the government's actions had violated FIFA rules stating that all football associations have to manage their affairs independently, without influence from third parties.
If authorities do not comply with FIFA's demand by May 29, "we will have no other option but to refer this matter to the appropriate FIFA body for an immediate suspension", said the letter.
The PSSI confirmed that the association had received the FIFA letter on Monday, and on Tuesday attempted to hand it to the sports minister, but the minister has yet to accept it.
Association chief La Nyala Mattalitti warned that a FIFA ban would mean Indonesia's exclusion from competitions including the Southeast Asian Games in June and the Asian Football Confederation Cup.
Despite the suspension, PSSI sought to restart the top-flight league, the Indonesian Super League, at the end of April but failed to do so after the police refused to issue match permits.
A suspension would be a huge setback for Indonesian football, which is only just recovering from a long-running feud between the PSSI and a breakaway association which led to the creation of two rival leagues.
