Delegasi FIFA Temui Presiden Jokowi Disorot Media Asing

FIFA Holds Crisis Talks with Indonesian President

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Delegasi FIFA Temui Presiden Jokowi Disorot Media Asing
Presiden Jokowi menerima didampingi Menpora Imam Nahrawi delegasi FIFA dan AFC, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin siang (Foto: Setkab)

PRESIDEN RI Joko Widodo, Senin bertemu dengan para pejabat FIFA di Jakarta untuk membahas krisis hampir enam bulan setelah badan sepak bola Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Indonesia dilarang berlaga di kompetisi internasional.

Indonesia dilarang bertanding sejak Mei 2015 setelah pemerintah berusaha untuk menggantikan asosiasi sepak bola negara itu, yang dikenal sebagai PSSI, pada puncak perseteruan.

Pemerintah bersikeras bahwa mengambil alih PSSI, yang telah lama menimbulkan berbagai tuduhan korupsi dan salah urus, adalah langkah yang diperlukan untuk membersihkan sepakbola Indonesia, yang telah selama bertahun-tahun dilanda krisis.

FIFA menanggapi dengan menangguhkan PSSI dan melarang Indonesia dari semua kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia, salah satu dari enam federasi regional yang dibentuk badan sepak bola dunia.

Presiden Jokowi, menggelar pertemuan dengan delegasi FIFA di Istana Negara, mengumumkan ia akan membentuk gugus tugas untuk segera mengakhiri kebuntuan tersebut.

"Saya menyampaikan kepada delegasi FIFA ... bahwa kita ingin mendapatkan solusi segera dan untuk membentuk satuan tugas yang akan berkomunikasi intensif dengan FIFA," kata Presiden Jokowi kepada pers di Jakarta, seperti dikutip AFP yang dilansir MailOnline.

"Mereka senang melihat tidak ada ketegangan antara pemerintah dan PSSI dan kami ingin mencari solusi, juga."

Konfilik sepak bola nasional meletus pada April ketika PSSI, menolak intervensi pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) atas partisipasi dari dua klub, dihentikan di super liga Indonesia.

Kemenpora kemudian menanggapi dengan membekukan semua kegiatan PSSI dan mendirikan sebuah badan transisi untuk menggantikan peran PSSI.

FIFA, yang menolak campur tangan politik dalam asosiasi dalam negeri, didukung PSSI, yang bersikeras tetap bertanggung jawab atas sepak bola di Indonesia.

Enam orang delegasi FIFA juga bertemu Senin dengan Menteri Olahraga Imam Nahrawi dan pejabat PSSI untuk membahas penyelesaian kebuntuan.

Nahrawi mengatakan pertemuan itu "sangat berharga" dan delegasi FIFA menghadiri pertemuan dengan "sangat ramah dan konstruktif respon".

"Pemerintah sangat peduli reformasi sepak bola Indonesia," katanya kepada wartawan.

"Ada indikasi yang jelas, dan faktanya ada pengakuan, tentang pengaturan pertandingan, perjudian, pembayaran gaji yang tertunda dan klub mencemoohkan FIFA statuta yang berkaitan dengan transparansi keuangan, pajak dan peraturan."

INDONESIAN President Joko Widodo on Monday met FIFA officials in Jakarta for crisis talks nearly six months after football's governing body banned his country from international competition.

Indonesia was suspended in May after the government attempted to replace the country's football association, known as the PSSI, at the height of a long-running feud.

The government insisted that taking on the PSSI, which has long been dogged by allegations of corruption and mismanagement, was a necessary step to clean up Indonesian football, which has for years been beset by crises.

FIFA responded by suspending the PSSI and banning Indonesia from all international competitions organised by FIFA and the Asian Football Confederation, one of six regional federations that make up the world football body.

Widodo, hosting the FIFA meeting at the state palace, announced he would form a task force to quickly end the impasse.

"I conveyed to the delegation... that we want to get a solution immediately and to form a task force which will communicate continuously with FIFA," Widodo told reporters.

"They were happy to see there was no flexing of muscles and that we wanted a solution, too."

The row erupted in April when the PSSI, disagreeing with the country's sports ministry over the participation of two clubs, halted Indonesia's top league.

The ministry responded by freezing all PSSI activities and setting up a transitional body to begin replacing the association.

FIFA, which disapproves of political interference in domestic associations, backed the PSSI, which insisted it remained in charge of football in Indonesia.

The six-man FIFA delegation also met Monday with Sports Minister Imam Nahrawi and PSSI officials to discuss resolving the stalemate.

Nahrawi said the meeting was "very valuable" and the visitors offered a "very friendly and constructive response".

"The government is very concerned about reforming Indonesian football," he told reporters.

"There have been clear indications, and in fact confessions, about match-fixing, gambling, delayed salary payments and clubs flouting FIFA statutes relating to financial transparency, taxes and rules."