Jakarta (B2B) - Kecaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Front Pembela Islam (FPI) mendapat serangan balik dari Ketua Umum FPI, Rizieq Syihab, yang menolak tudingan sebagai dalang bentrokan di Kendal, Jawa Tengah, belum lama ini.

Melalui pernyataan tertulisnya, Ketua Umum FPI Rizieq Syihab menyampaikan kronologi kerusuhan Kendal versi FPI. Menurutnya saat itu 20 anggota laskar FPI hendak berbuka puasa, di tengah perjalanan mereka melihat lokasi prostitusi buka, anggota FPI pun meminta lokalisasi prostitusi tersebut ditutup.

Keesokan harinya FPI datang bersama Kapolres dan menutup lokalisasi itu. Tapi FPI mengklaim mereka malah dihadang preman, kemudian terjadilah kerusuhan. FPI protes kenapa SBY malah menyerang FPI dan membiarkan prostitusi tersebut tetap beroperasi menjalankan praktek maksiat.

"Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat," kata Rizieq dalam siaran pers di situs resmi FPI, fpi.or.id.

FPI pun menuding SBY melindungi pelaku maksiat, membela Ahmadiyah dan membiarkan kasus megakorupsi di Indonesia.

"SBY ingin mengkritisi FPI boleh saja, tapi hendaknya berkaca dulu, karena SBY adalah ketua umum partai terkorup yang mudharatnya sangat menyengsarakan rakyat. Yang lebih miris lagi, menurut cerita seorang mantan menteri SBY, bahwa SBY tidak salat. Dua poin tersebut bukan hanya mencederai Islam, tapi mengkhianati Islam," tulis Rizieq.