Polri Kerahkan 155 Ribu Personel Jelang Natal dan Tahun Baru

Indonesia Beefs Up Security after Foiled Christmas Plot

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Polri Kerahkan 155 Ribu Personel Jelang Natal dan Tahun Baru
Personel Polri apel siaga di Silang Monas (Foto: MailOnline)

KEPOLISIAN RI (Polri) pada Kamis mengumumkan rencana untuk mengerahkan sekitar 155.000 personel untuk mendukung pengamanan selama liburan Natal dan Tahun Baru, sehari setelah Polri berhasil menggagalkan rencana serangan terorisme.

Polisi pada Rabu berhasil menggagalkan rencana teror oleh kelompok yang terkait ISIS yang berniat melancarkan serangan bom bunuh diri setelah polisi menggerebek tempat perakitan bom di sebuah rumah di pinggiran Jakarta, dan menewaskan tiga tersangka.

Setelah aksi penggerebekan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan keamanan akan ditingkatkan pada gereja-gereja, tempat hiburan dan pertemuan umum selama perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia.

"Polisi akan meningkatkan keamanan setelah ini (penggerebekan)," meningkatkan kegiatan pengumpulan informasi intelijen dan pemantauan media sosial, kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul kepada AFP.

Pengerahan personel keamanan pada perayaan akhir tahun adalah kegiatan rutin bagi polisi di negara yang paling padat penduduk Muslim di dunia.

Para militan yang tewas pada Rabu merencanakan untuk menusuk seorang petugas di kantor polisi dan melancarkan serangan bom bunuh diri menjelang liburan Natal, kata polisi.

Empat tersangka militan lainnya juga dibekuk dalam penggerebekan terpisah di Jawa dan Sumatera pada hari yang sama.

Serangan Rabu itu terjadi kurang dari dua pekan setelah polisi menangkap empat militan Islam termasuk seorang pelaku bom bunuh diri wanita di Bekasi di pinggiran Jakarta. Mereka merencanakan untuk mengebom salah satu pos jaga di istana kepresidenan.

Indonesia mengalami serangkaian serangan bom selama tahun 2000-an - termasuk bom Bali pada 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Sejumlah tindakan tegas berkelanjutan melemahkan banyak jaringan ekstrimis paling berbahaya meski tidak dipungkiri ada kekhawatiran terhadap kebangkitan militansi seperti dilansir MailOnline.

INDONESIAN police on Thursday announced plans to deploy some 155,000 personnel to secure the country during Christmas and New Year holidays, a day after police foiled plans for militant attacks.

Police on Wednesday foiled plans by an IS-linked group for a Christmas-time suicide bombing after they discovered a cache of bombs in a house on the outskirts of Jakarta, killing three suspected militants in the process.

Following the raids, national police chief Tito Karnavian said security would be boosted at churches, entertainment venues and public gatherings during the Christmas and New Year celebrations across the sprawling archipelago.

"Police will beef up security after these (raids)", intensifying intelligence-gathering efforts and the monitoring of social media, national police spokesman Martinus Sitompul told AFP.

Deployment of large security personnel at year-end celebrations is an annual exercise for police in the world's most populous Muslim country.

The militants who were killed Wednesday had planned to stab an officer at a police station and launch a suicide bomb attack around the Christmas holidays, police said.

Four other suspected militants were also arrested in separate raids on Java and Sumatra on the same day.

Wednesday's raids came less than two weeks after police arrested four Islamic militants including a female suicide bomber in Bekasi on the outskirts of Jakarta. They were plotting to bomb one of the guard posts at the presidential palace.

Indonesia suffered a string of deadly homegrown attacks during the 2000s -- including the 2002 Bali bombings which killed over 200 people.

A sustained crackdown has weakened many of the most dangerous extremist networks but there have been fears of a resurgence in militancy.