Bocah Indonesia Dilatih ISIS Bertempur di Hasakeh Suriah
The Boys from Indonesia being Trained to Kill with Machineguns
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi

INILAH bocah yang dilatih di sebuah kamp ISIS untuk membunuh dengan senapan mesin yang ukurannya hampir sama dengan tubuh mereka.
Foto-foto ini memperlihatkan anak laki-laki dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina berlatih menembak senapan Kalashnikov dan pistol di sebuah kamp di kubu kelompok teror untuk Hasakeh, timur laut Suriah.
Di bawah pengawasan ekstremis dewasa, anak-anak melangkah maju dan menembakkan senjata mereka dan mengambil bagian dalam latihan fisik.
Video propaganda sepanjang 15 menit, yang disebut 'The Generation of the Battles Epic' disertai dengan musik hipnotis dan berakhir dengan anak-anak membakar paspor mereka.
Menurut Vocativ, video diawali oleh ekstrimis ISIS yang menyebut dirinya sebagai Abu Naser al-Indonisi memanggil anak-anak.
Video juga memperlihatkan anak-anak mengutip Quran dan mengajak para pendukung ISIS untuk hijrah ke 'tanah Islam', dan menegaskan bahwa 'jalan kita adalah jihad'.
Dengan dinginnya, video juga menyebut ancaman terhadap Indonesia dan Malaysia bahwa mereka akan "tidak pernah bisa mengalahkan 'pejuang ISIS.
Anak-anak kemudian membuang paspor mereka ke tanah sebelum salah satu mentor mereka menyuruh untuk membakarnya.
Hal ini berlangsung sehari setelah militan ISIS merilis rekaman dimaksudkan untuk menunjukkan dua anak laki-laki Prancis mengeksekusi tahanan di hutan terpencil, seperti dilansir MailOnline.
Video, dirilis oleh sayap propaganda ISIS dalam upaya untuk memikat warga negara Prancis ke wilayahnya, berjudul 'In the Footsteps of My Father'.
THESE ARE the child assassins being trained at an ISIS terror camp to kill with machine guns almost as big as they are.
Footage shows boys from Indonesia, Malaysia, and the Philippines firing Kalashnikov rifles and handguns at a camp in the terror group's stronghold of Hasakeh, northeastern Syria.
Under the watchful eye of adult extremists, the children step forward and fire their weapons and take part in physical training exercise.
The 15-minute propaganda video, called 'The Generation of the Epic Battles' is accompanied by hypnotic music and concludes with the youngsters burning their passports.
According to Vocativ, the video starts with an ISIS extremist called Abu Naser al-Indonisi calling the boys the sons of terror group's caliphate.
It includes footage of the children quoting the Koran and urging ISIS supporters to move to the 'land of Islam', insisting 'our path is jihad'.
Chillingly, the video also includes a threat made against Indonesia and Malaysia that they will 'never be able to defeat' ISIS fighters.
The children then dump their passports on the ground before one of their mentors sets them alight.
It comes a day after barbaric ISIS militants released footage purporting to show two French boys executing prisoners in a remote forest.
The video, released by ISIS's propaganda wing in an attempt to lure French nationals to its territory, is titled 'In the Footsteps of My Father'.