Bahana, Danareksa Ditunjuk Pemerintah untuk Kaji Merger Pertamina - PGN

Indonesian Govt Appointed Two Securities Firms to Study Pertamina - PGN Merger

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bahana, Danareksa Ditunjuk Pemerintah untuk Kaji Merger Pertamina - PGN
Foto: istimewa

Jakarta (B2B) - Kementerian BUMN menunjuk PT Bahana Securities dan PT Danareksa Sekuritas untuk membuat kajian atas rencana penyatuan bisnis gas PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara.

"Bahana dan Danareksa akan melakukan kajian menentukan opsi yang terbaik dan profesional atas rencana aksi korporasi antara Pertamina dan PGN," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Menurut Dahlan, untuk melaksanakan akuisisi tersebut terdapat dua ide, yaitu dilakukan dalam dua tahap, dan satu tahap saja.

"Kalau dua tahap, tahap pertama PGN membeli PT Pertagas (anak usaha Pertamina di bidang gas), kemudian tahap kedua, PGN dibeli PT Pertamina," ujarnya.

Sementara jika menempuh opsi kedua (satu tahap), maka Pertamina bisa langsung membeli PGN. Atau dengan kata lain tidak perlu dua tahap, dan lebih maksimal," tegas Dahlan.

Mantan Dirut PT PLN ini melanjutkan, seandainya dilakukan dalam satu tahap, di mana Pertamina membeli PGN, dipastikan PGN tidak akan hilang.

"PGN tetap eksis sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia. Karena PGN punya otonomi khusus karena perjanjiannya ada saham Merah Putih di PGN," ujarnya.

Meski begitu, belum memastikan kapan Bahana dan Danareksa menyelesaikan kajian akuisisi yang dimaksud, karena kompleksitas pekerjaan yang dihadapi.

"Kami minta jangan terlalu lama. Penyelesaiannya sangat mendesak karena ini salah satu upaya pemerintah menuju Indonesia modern, di mana rumah tangga di desa dan perkotaan tidak lagi tergantung elpiji yang pelaksanaannya semrawut," ujar Dahlan.

Sebelumnya, rencana aksi korporasi ini mengemuka karena tarik menarik antara kedua perusahaan yang bersaing untuk saling mengakuisisi.

Bahkan pada Minggu (12/1) sejumlah media nasional memberitakan risalah rapat yang dihadiri Menteri BUMN dan pejabat Kementerian BUMN serta jajaran Direksi dan Komisaris Pertamina, bahwa Pemerintah menyetujui opsi PT Pertamina (Persero) mengakuisisi PT PGN Tbk dan meminta secepatnya dibuat analisa dan kajian atas aksi korporasi tersebut.

Namun Dahlan membantah keputusan tersebut, karena risalah yang bocor ke media masa tersebut hanya satu opsi dari tiga opsi yang sudah disiapkan.

Jakarta (B2B) - The government appointed securities companies, PT Bahana Securities and PT Danareksa Sekuritas, to evaluate the merger plan of the gas businesses of PT Pertamina and PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

"Both Bahana and Danareksa will weigh the various options for the planned merger and suggest an action plan for the state-owned oil and gas company Pertamina and state gas firm PGN," State Enterprises Minister Dahlan Iskan noted at a press conference at his office here on Thursday.

The merger may be conducted in one or two stages, he added.

"If it is doing in two stages, PGN will buy PT Pertagas (a subsidiary of Pertamina) in the first stage, and PGN will be bought by PT Pertamina in the second stage," he explained.

If the merger was conducting in one stage, Pertamina could directly buy PGN, he claimed.

He stated that if Pertamina bought PGN, the state gas firm would not be dissolved.

"PGN will continue to be the largest energy company in Indonesia," he added.

However, he declined to reveal when exactly Bahana and Danareksa will complete their study of the planned acquisition.

"We hope it will be doing quickly. It is urgent because it is part of the governments efforts to move towards a modern Indonesia, wherein urban and rural households will no longer depend on LPG, as its distribution is not organized," he claimed.

The corporate action plan surfaced after Pertamina and PGN had bid to acquire one another.

On Sunday (Jan. 12), a number of national newspapers reported the summary of a meeting attended by Dahlan Iskan, the officials of the State Enterprises Ministry, and Pertaminas board of directors and commissioners.

According to the summary, the government has agreed to an option, which allows Pertamina to acquire PGN.

But, Dahlan denied the decision, saying the option was one of the three available ones.