Pemilu 2014, Pemerintah Harapkan Partisipasi Pemilih Capai 75%
Indonesian Senior Minister Hopes Election Partisipation to Reach 75%
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Pemerintah mengharapkan partisipasi pemilih untuk memberikan suara dalam pemilihan legislatif yang akan berlangsung pada 9 April mendatang dapat mencapai 75% atau lebih melalui berbagai upaya sosialisasi.
"Diharapkan dalam sisa waktu yang ada dapat meningkat menjadi 75 persen," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto usai sidang kabinet paripurna dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Djoko mengatakan sejak Pemilu 1999, 2004 dan 2009 ada kecenderungan penurunan partisipasi pemilih, sehingga pemerintah dan juga lembaga penyelenggara pemilihan umum terus melakukan berbagai upaya sosialisasi.
"Ada waktu 1,5 bulan paling tidak bisa meningkatkan partisipasi pemilih," ucapnya.
Ia menambahkan dalam pemilu legislatif pada 9 April 2014 dan pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 nanti diharapkan bisa berlangsung secara lancar, aman, tertib, jujur dan adil.
"Agar tidak terjadi konflik dan kekerasan di masyarakat, maka tidak hanya aparat keamanan saja yang bekerja, namun juga penyelenggara pemilu dan peserta pemilu (ikut menjaga-red). Apabila ada gugatan atau protes mengenai proses pemungutan suara pemilu legislatif dan pemilihan presiden disalurkan melalui saluran hukum yang berlaku," katanya.
Pemerintah juga mengharapkan masyarakat dapat menentukan pilihan pada calon wakil rakyat dan juga pemimpin yang memiliki kualitas dan kapasitas untuk melanjutkan proses pembangunan ke depan.
Untuk menyukseskan penyelenggaraan pemilu, kata Djoko, pemerintah siap untuk membantu Komisi Pemilihan Umum dalam distribusi logistik dengan menggunakan armada TNI dan Kepolisian.
Mengenai pengamanan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilihan presiden, Menko Polhukam menyatakan tanggung jawab pengamanan ada ditangan pihak Kepolisian, sementara TNI sifatnya membantu kepolisian.
"Aparat TNI hanya membantu Polri bukan berdiri sendiri, sifatnya penambahan personel bila diperlukan penanganan khusus," tuturnya.
Jakarta (B2B) - The Indonesian government hopes participation in the upcoming general elections could reach 75 percent or more.
Coordinating minister for political, security and legal affairs Djoko Suyanto said in a press conference following a cabinet meeting led by President Susilo Bambang Yudhoyono here on Thursday that based on a survey carried out by his office participation rate was at 73 percent right now.
"It is hoped it will rise to 75 percent in the remaining period," he said.
Djoko said since the 1999 general elections participation tended to decline so that the government and the general election organizer had taken various efforts to increase it.
"There is still 1.5 months left to increase the participation," he added.
Djoko said the government also hoped that the legislative elections on April 9 and the presidential election on July 9 would go smoothly, peacefully, safely, fairly and honestly.
"It is hoped no conflict or violence would happen in the society and to assure that therefore election participants as well as security apparatus and organizers must prevent them. Any complaint or protest against the election process must be conveyed through legal avenues," he said.
The chief minister hoped that people would choose legislative assembly members and also national leader who have capacity and good qualities to continue the countrys development process in the future.
To make the event successful Djoko said the government was ready to help the Indonesian General Elections Commission (KPU) in the distribution of logistics by providing military (TNI) and police fleets.
"TNI only helps the police and would not operate by themselves. The essence is they would provide personnel in case they are needed," he said.
By law TNI and police members are not allowed to participate in the vote.
