Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Petani Bagi Negara

President Jokowi Emphasizes the Importance of Farmers for the Country

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Petani Bagi Negara
PERUBAHAN IKLIM: Presiden Jokowi memberikan bantuan stimulan kepada petani gagal panen (puso) di GOR Bung Karno, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. (Foto: Setkab RI)

Grobogan, Jateng [B2B] - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa petani memiliki arti penting bagi negara terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Kita ini [penduduknya] 280 juta harus makan semuanya. Oleh sebab itu, peran Bapak-Ibu para petani itu sangat penting sekali bagi negara ini,” ujar Jokowi saat memberikan bantuan stimulan kepada petani gagal panen (puso), Selasa (23/01), di GOR Bung Karno, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Jokowi menyampaikan, perubahan iklim telah membawa dampak nyata bagi masyarakat, termasuk memengaruhi tingkat produktivitas petani.

"Sekarang ini sudah di depan mata kita, sudah kejadian bencana di mana-mana. Negara lain itu produktivitas padinya juga menurun karena bencana-bencana ini. Kekeringan panjang, hujan yang juga terus-menerus, sehingga menyebabkan banyak gagal panen," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Jokowi, dirinya telah memerintahkan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk menyalurkan bantuan bagi para petani yang mengalami gagal panen.

“Saya perintah langsung: bantu! Lha wong kalau gempa rumahnya roboh atau retak saja dibantu sama BNPB. Lha ini sawah kena banjir sama kan penderitaannya,” ucapnya.

Jokowi menyebutkan, bantuan yang diberikan sebesar Rp8 juta per hektare tersebut merupakan biaya produksi agar para petani dapat segera mulai menanam padi kembali.

"Untuk yang terdampak El Nino banjir dan sekarang ini ada kekeringan agak panjang, di Jawa Tengah itu ada 16 ribu hektare, dan penerima pada hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati. Bantuan yang diberikan ini juga sudah dihitung, Rp8 juta per hektare. Sudah dihitung jadi Jenderal Suharyanto enggak mungkin keliru lah ngitungnya pasti benar," ujarnya.

Jokowi berharap uang bantuan tersebut dapat segera diterima oleh para petani sehingga para petani bisa segera menanam padi.

"Moga-moga dalam waktu yang sangat dekat realisasi uangnya bisa segera diterima para petani dan langsung bisa dipakai untuk tandur, tanam, tandur, tanam, tandur, tanam, dan segera panen. Kalau sudah panen kita tidak usah banyak impor-impor lagi dari negara lain karena juga mereka sekarang ini juga ngerem semuanya juga enggak jual berasnya," tandasnya.

Serahkan Sertifikat Hak Atas Tanah

Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Grobogan kali ini, Presiden Jokowi juga menyerahkan 3.000 sertifikat tanah untuk rakyat. Dalam kegiatan yang digelar di  Stadion Krida Bhakti itu Presiden  menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini pemerintah telah menyelesaikan 110 juta sertifikat dari total 126 juta sertifikat tanah di seluruh tanah air.

“Tinggal sedikit sekali hitungan saya kemarin kalau enggak ada [pandemi] COVID, COVID kan dua tahun, kalau enggak ada COVID itu selesai 126 juta. Tapi enten COVID nggih mundur sedikit tahun depan pun rampung, pemerintah baru nanti yang menyelesaikan, tahun depan selesai,” ujarnya.

Jokowi menegaskan bahwa sertifikat tanah merupakan tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki masyarakat. Keberadaan sertifikat tanah, kata Presiden, dapat mencegah terjadinya sengketa tanah dan konflik lahan.

“Sehingga enggak ada lagi yang namanya sengketa-sengketa. Kalau sudah pegang ini, di sini ada nama pemegang hak, luas tanah, alamat di sini semuanya komplet. Kalau ada orang datang [mengaku] ‘ini tanah saya’, ‘bukan, tanah saya, sertifikatnya ada ini.’ Sudah diam,” tutur Presiden.

Selanjutnya, Jokowi kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati apabila ingin menggunakan sertifikat tersebut untuk agunan pinjaman di bank sebagai modal usaha. Kepala Negara menyebut bahwa perhitungan dan kalkulasi harus dilakukan secara detail.

“Silakan ‘disekolahkan’ tapi dihitung, dikalkulasi. Kalau kira-kira sebulan enggak bisa nyicil mboten sah mawon, untungnya Rp10 juta nyicil-nya Rp20 juta, enggak usah, ditutup niku mengke pun. Kalau untungnya Rp20 juta, nyicilnya Rp10 juta, itu bisa, kira-kira,” tandasnya.

Grobogan, Central Java [B2B] - Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) said that farmers have an important meaning for the country, especially in meeting people´s food needs.

“We [population] 280 million have to eat everything. "Therefore, the role of the farmers is very important for this country," said Jokowi when providing stimulant assistance to farmers who failed their harvest (puso), Tuesday (23/01), at Bung Karno GOR, Grobogan Regency, Central Java. .

Jokowi said that climate change has had a real impact on society, including affecting farmers´ productivity levels.

"Now it is before our eyes, disasters are happening everywhere. In other countries, their rice productivity has also decreased because of these disasters. Long droughts, continuous rains, causing many crop failures," he said.

Therefore, Jokowi said, he had ordered the Head of the National Disaster Management Agency (BNPB) Suharyanto to distribute aid to farmers who experienced crop failure.

“I have a direct order: help! Well, people, if there is an earthquake, their house collapses or cracks, just help from BNPB. "Well, the rice fields have been flooded, which is the same as suffering," he said.

Jokowi said that the assistance provided amounting to IDR 8 million per hectare was a production cost so that farmers could immediately start planting rice again.

"For those affected by El Nino floods and currently there is a long drought, in Central Java there are 16 thousand hectares, and today´s recipients are Grobogan, Kudus, Jepara, Demak and Pati Regencies. The assistance provided has also been calculated, "IDR 8 million per hectare. It´s been calculated so General Suharyanto can´t be wrong, his calculations are definitely correct," he said.

Jokowi hopes that the aid money can be received immediately by farmers so that farmers can immediately plant rice.

"Hopefully in the very near future the farmers will receive the money and can immediately use it for growing, planting, growing, planting, growing, planting and immediately harvesting. When we have harvested we won´t have to import much more from the country "Otherwise, they are currently putting the brakes on everything and not selling their rice," he stressed.

Submit the Land Rights Certificate

During his working visit to Grobogan Regency this time, President Jokowi also handed over 3,000 land certificates to the people. In the activity held at the Krida Bhakti Stadium, the President said that to date the government has completed 110 million certificates out of a total of 126 million land certificates throughout the country.

"I counted very little yesterday if there was no COVID [pandemic], COVID would be two years, if there was no COVID it would be 126 million. "But as long as COVID continues to push back a little, next year it will be finished, the new government will finish it, next year it will be finished," he said.

Jokowi emphasized that land certificates are proof of legal rights to land owned by the community. The existence of land certificates, said the President, can prevent land disputes and land conflicts.

"So there are no more disputes. If you have this, here is the name of the right holder, land area, address here, everything is complete. "If someone comes [claiming] ´this is my land´, ´no, it´s my land, the certificate has this.´ It´s silent," said the President.

Furthermore, Jokowi again reminded the public to remain careful if they want to use the certificate as collateral for a loan at the bank as business capital. The Head of State said that calculations and calculations must be carried out in detail.

“Please ´school´ but count, calculate. If you can´t pay in installments for about a month, mboten is valid mawon, the profit is IDR 10 million in installments of IDR 20 million, no need, it´s covered by niku mengke anyway. "If the profit is IDR 20 million, the installments will be IDR 10 million, that´s possible, roughly," he said.