Budi Gunawan Tidak akan Dilantik Jokowi sebagai Kapolri, kata Syafii Maarif
Indonesia`s Widodo Will Not Induct Budi Gunawan as Police Chief
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Syafii Maarif selaku Ketua Tim Sembilan mengaku ditelepon Presiden RI Joko Widodo, pada Selasa malam, yang mengabarkan tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri. Sebelumnya, kata Syafii, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di Istana Negara pada Selasa petang.
"Kemarin sore Bu Mega ke Istana dan ketemu Presiden Jokowi. Dia (Mega) panggil Jokowi adik. Tetunya membahas persoalan BG. Pada jam 19.15 WIB kemarin saat saya di masjid, Presiden telpon saya. Presiden bilang, saya tidak akan melantik BG," ujarnya saat berbicara pada seminar pra Kongres Umat Islam Indonesia di UMY, Rabu (4/2).
Syafii bercerita sempat mengucapkan selamat atas pertemuan Mega dengan presiden tersebut. Syafii juga mengatakan saat presiden telpon dirinya tersebut, dia sempat menyingung apakah hubungan presiden dengan Ketua Umum PDIP tersebut sudah mencair. "Presiden menjawab mencair apa," katanya.
Meski begitu, Syafii mengaku senang dengan kabar dari presiden yang berencana tidak akan melantik BG sebagai Kapolri. Pasalnya hal ini kata Syafii sesuai dengan rekomendasi Tim Sembilan sendiri. "Saya langsung SMS teman-teman di Tim Sembilan," katanya.
Jakarta (B2B) - Coordinator of Independent Team known as Team Nine, Syafii Maarif, stated that Indonesian President Joko Widodo would not install Budi Gunawan aka BD as police chief. The statement was issued before Indonesian Islamic Congress in Yogyakarta Muhammadiyah University (UNY).
"The President has called me. He said that he would not install BG based on recommendation on team," Mr Maarif said on Wednesday.
Team Nine was formed by Jokowi to give advice and recommendation of conflict between Corruption Eradication Commission (KPK) and Police. The team recommended that Jokowi should not inaugurate Budi Gunawan.
His decision was also based on his meeting with Chairman of Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP), Megawati Soekarno Putri, yesterday. "They talked on BG case," Maarif said.
